Muhammad Subkhan (Aan)
Bekerja di Kementerian Agama
Laki-laki, 32 tahun

Cilacap, Indonesia

Kegagalan adalah awal dari suatu keberhasilan.
::
Start
Nayaka Marvellino Subkhan
Shutdown

Navbar3

Cari Blog Ini

Senin, 25 Februari 2013

HATI YANG ISTIQOMAH


HATI  YANG ISTIQOMAH

KHUTBAH PERTAMA :
إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بالله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إله إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
يَاأَيُّهاَ الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا الله حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِي تَسَآءَلُونَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ الله كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا . يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
أَمَّا بَعْدُ: فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ الله وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صلى الله عليه و سلم وَشَرَّ الْأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ، وَكُلَّ ضَلَالَةٍ فِي النَّارِ. اللهم صَل عَلَى مُحَمدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلمْ.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Pada kesempatan yang mulia ini, di tempat yang mulia, dan di hari yang mulia ini, marilah kita selalu menjaga dan meningkatkan mutu keimanan dan kualitas ketakwaan kita kepada Allah dengan sebenar-benarnya, yaitu ketakwaan yang dibangun karena mengharap keridhaan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan bukan keridhaan manusia, ketakwaan yang dilandasi karena ilmu yang bersumber dari Alquran dan sunah Rasulullah, dan ketakwaan yang dibuktikan dengan amal perbuatan dengan cara menjalankan setiap perintah Allah dan Nabi-Nya karena mengharap rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala dan berusaha semaksimal mungkin menjauhi dan meninggalkan setiap bentuk larangan Allah dan Nabi-Nya karena takut terhadap azab dan siksa Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Thalq bin Habib rahimahullah seorang tabi’in, suatu ketika pernah menuturkan sebagaimana dinukil oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah di dalam Fatawanya,
اَلتَّقْوَى: أَنْ تَعْمَلَ بِطَاعَةِ الله عَلَى نُوْرٍ مِنَ الله ، تَرْجُو رَحْمَة َالله وَأَنْ تَتْرُكَ مَعْصِيَةَ الله عَلَى نُوْرٍ مِنَ الله ، تَخَافَ عَذَابَ الله.
“Takwa adalah kamu mengamalkan ketaatan kepada Allah berdasarkan cahaya dari Allah, kamu mengharapkan rahmat Allah, dan kamu meninggalkan maksiat kepada Allah berdasarkan cahaya dari Allah, serta kamu takut azab Allah.”
Demikianlah seharusnya yang selalu ada dan tumbuh dalam benak dan hati setiap Muslim, sehingga akan membawa dampak dan bekas yang baik, melahirkan pribadi-pribadi yang istiqamah dan iltizam (konsisten) terhadap agamanya sehingga pada akhirnya akan membentuk keluarga dan komunitas masyarakat yang senantiasa berjalan di atas manhaj dan jalan yang lurus. Dengan demikian, Allah Subhanahu wa Ta’ala akan memberikan kehidupan yang baik di dunia serta memberikan balasan pahala yang lebih baik dari apa yang telah diperbuat di akhirat kelak sebagaimana yang telah Allah Subhanahu wa Ta’ala janjikan.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Sebenarnya yang menjadi pangkal utama sehingga seseorang akan mendapatkan kebahagiaan di dunia dan memperoleh rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala serta selamat dari azab-Nya pada hari kiamat kelak adalah sejauh mana dia dapat menjaga dan memelihara hatinya sehingga selalu condong dan mempunyai ketergantungan hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagai satu-satunya dzat yang selalu membolak-balikkan hati setiap hambaNya sesuai dengan kehendak-Nya, dan bukan justru sebaliknya, di mana hatinya selalu condong kepada hawa nafsunya dan tipu daya setan laknatullah alaihi. Karena pada dasarnya Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak akan melihat ketampanan dan kecantikan wajah kita, tidak pula melihat kemulusan dan kemolekan badan-badan kita, namun Allah Subhanahu wa Ta’ala hanya akan melihat hati-hati kita dan amal perbuatan kita. Manakala hati seseorang bersih, maka akan membawa dampak kepada kebaikan seluruh anggota tubuhnya, begitu sebaliknya jika hati seseorang telah rusak, maka rusaklah seluruh anggota tubuhnya, sebagaimana hal ini pernah diisyaratkan oleh Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh al-Bukhari, 1/20.
أَلاَ، وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ، أَلاَ وَهِيَ الْقَلْبُ.
Ketahuilah, sesungguhnya di dalam tubuh ini ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baiklah seluruh anggota tubuh dan jika rusak, maka rusaklah seluruh anggota tubuh. Ketahuilah, ia adalah hati.” (HR. al-Bukhari).
Karena itulah ma’asyiral Muslimin, hati mempunyai peranan yang sangat fital dalam diri seseorang dan menjadi sentral bagi anggota tubuh lainnya sehingga keberadaannyalah yang dapat menentukan baik buruk dan hitam putihnya seluruh amalan dan aspek kehidupan seorang muslim.
Tentu yang demikian tidak sebagaimana yang dipahami oleh kebanyakan manusia, khususnya kaum muslimin di mana kalau kita perhatikan kondisi kebanyakan mereka, niscaya kita akan menyaksikan suatu fenomena yang sangat memprihatinkan dan me-nyedihkan. Mereka memahami bahwa tolak ukur kebahagiaan seseorang sekedar dengan penampilan lahiriyah dan materi belaka, sehingga mereka sibuk dengan kehidupan dunianya, memperkaya diri, memperindah dan mempercantik diri dengan berbagai macam bentuk keindahan dunia, namun pada saat yang sama, mereka lalai dan lupa dengan keindahan, kebersihan, serta kesucian batin yang pada akhirnya justru dapat menyelamatkan mereka; baik di dunia maupun di akhirat kelak. Marilah kita renungkan sebuah ayat sebagai bantahan Allah terhadap mereka, sebagaimana Firman-Nya :
وَكَمْ أَهْلَكْنَا قَبْلَهُم مِّن قَرْنٍ هُمْ أَحْسَنُ أَثَاثًا وَرِءْيًا
Berapa banyak umat yang telah Kami binasakan sebelum mereka, sedang mereka adalah lebih bagus alat rumah tangganya dan lebih sedap dipandang mata.” (Maryam: 74).
Dalam ayat yang lain Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
أَفَلَمْ يَسِيرُوا فِي اْلأَرْضِ فَيَنظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ كَانُوا أَكْثَرَ مِنْهُمْ وَأَشَدَّ قُوَّةً وَءَاثَارًا فِي اْلأَرْضِ فَمَآأَغْنَى عَنْهُم مَّاكَانُوا يَكْسِبُون.
Maka apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi lalu memperhatikan bagaimana kesudahan orang-orang yang sebelum mereka. Orang-orang sebelum mereka itu lebih hebat kekuatannya dan (lebih banyak) bekas-bekas mereka di muka bumi, maka apa yang mereka usahakan itu tidak dapat menolong mereka.” (Al-Mu`min: 82).
Dua ayat di atas, cukuplah memberikan penjelasan dan informasi kepada kita bahwa segala sesuatu yang mereka usahakan dan mereka nikmati ternyata tidak berguna dan tidak dapat menyelamatkan mereka. Na’udzubillahi min dzalik.
Jamaah shalat Jumat rahimakumullah
Oleh karenanya, keindahan batin dan keselamatan hati merupakan dasar dan pondasi keberuntungan di dunia dan di Hari Kiamat kelak. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
يَابَنِى ءَادَمَ قَدْ أَنزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُوَارِي سَوْءَاتِكُمْ وَرِيشًا وَلِبَاسُ التَّقْوَى ذَلِكَ خَيْرٌ ذَلِكَ مِنْ ءَايَاتِ ِالله لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُونَ
Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang baik. Yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.” (Al-A’raf: 26).
Sesungguhnya perkara hati merupakan perkara agung dan kedudukannya pun sangat mulia, sehingga Allah Subhanahu wa Ta’ala menurunkan kitab-kitab suci-Nya untuk memperbaiki hati, dan Dia utus para Rasul untuk menyucikan hati, membersihkan, dan memperindahnya. Demikianlah Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
يَآأَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَآءَتْكُم مَّوْعِظَةٌ مِّن رَّبِّكُمْ وَشِفَآءٌ لِّمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ
Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Rabbmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (Yunus: 57).
Dalam ayat yang lain Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
لَقَدْ مَنَّ ِالله عَلَى الْمُؤْمِنِينَ إِذْ بَعَثَ فِيهِمْ رَسُولاً مِّنْ أَنفُسِهِمْ يَتْلُوا عَلَيْهِمْ ءَايَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِن كَانُوا مِن قَبْلُ لَّفِي ضَلاَلٍ مُّبِينٍ
Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus di antara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka al-Kitab dan al-Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (keda-tangan Nabi) itu, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata.” (Ali Imran: 164).
Ajaran yang paling besar yang dibawa oleh Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam adalah memperbaiki hati. Maka tidak ada cara untuk menyucikan dan memperbaiki hati kecuali cara yang telah ditempuh oleh beliau sallallahu ‘alaihi wa sallam. Dengan demikian seseorang akan memahami bahwa hatinya merupakan tempat bagi cahaya dan petunjuk Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang dengannya seseorang dapat mengenal Rabbnya, mengenal nama-nama-Nya dan sifat-sifat-Nya, serta dapat menghayati ayat-ayat syar’iyah Allah, dengannya seseorang dapat merenungkan ayat-ayat kauniyah-Nya serta dengannya seseorang dapat menempuh perjalanan menuju akhirat, karena sesungguhnya perjalanan menuju Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah perjalanan hati dan bukan perjalanan jasad.
Al-Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah menuturkan di dalam salah satu kitab beliau, “Hati yang sehat, yaitu hati yang selalu terjaga dari syirik, sifat dengki, iri hati, kikir, takabur, cinta dunia dan jabatan. Ia terbebas dari semua penyakit yang akan menjauhkannya dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ia selamat dari setiap syubhat yang menghadangnya. Ia terhindar dari intaian syahwat yang menentang jati dirinya, dan ia terbebas dari segala keinginan yang akan menyesaki tujuannya. Ia akan terbebas dari segala penghambat yang akan menghalanginya dari jalan Allah. Inilah hati yang sehat di surga dunia dan surga di alam kubur, serta surga di Hari Kiamat. Keselamatan hati tidak akan terwujud, kecuali dengan terjaga dari lima perkara, yaitu syirik yang bertentangan dengan tauhid, dari bid’ah yang berhadapan dengan sunnah, dari syahwat yang menghambat urusannya, dari ghaflah (kelalaian) yang menghilangkan dzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, dari hawa nafsu yang akan menghalangi ikhlash.” (al-Jawab al-Kafi, 1:176).
Ibnu Rajab al-Hanbali pernah berkata, “Keutamaan itu tidak akan diraih dengan banyaknya amal jasmani, akan tetapi diraih dengan ketulusan niat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala benar, lagi sesuai dengan sunnah Nabi dan dengan banyaknya pengetahuan dan amalan hati.” (Mahajjah fi Sair ad-Daljah, hal. 52).
Ini semua menunjukkan bahwa dasar keimanan atau kekufuran, hidayah atau kesesatan, keberuntungan atau kenistaan tergantung pada apa yang tertanam di dalam hati seorang hamba.
Abu Hurairah pernah menuturkan, bahwa Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
إِنَّ الله لاَ يَنْظُرُ إِلَى أَجْسَادِكُمْ وَلاَ إِلَى صُوَرِكُمْ وَلٰكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوْبِكُمْ، وَأَشَارَ بِأَصَابِعِهِ إِلَى صَدْرِهِ.
Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada jasadmu, dan tidak pula kepada bentukmu, akan tetapi Dia melihat kepada hati kamu, kemudian menunjuk ke dadanya dengan telunjuknya.” (HR. Muslim, no. 2564).
Bahkan, mayoritas ulama berkeyakinan bahwa siapa saja yang dipaksa untuk menyatakan “kekufuran”, maka ia tidak berdosa selagi hatinya masih tetap teguh beriman kepada Islam dan tetap dalam kondisi tenang beriman, sebagaimana FirmanNya :
مَن كَفَرَ بلله مِن بَعْدِ إِيمَانِهِ إِلاَّ مَنْ أُكْرِهَ وَقَلْبُهُ مُطْمَئِنٌّ بِاْلإِيمَانِ وَلَكِن مَّن شَرَحَ بِالْكُفْرِ صَدْرًا فَعَلَيْهِمْ غَضَبٌ مِّنَ ِالله وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمُُ . ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ اسْتَحَبُّوا الْحَيَاةَ الدُّنْيَا عَلَى اْلأَخِرَةِ وَأَنَّ الله َ لاَيَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ
Barangsiapa yang kafir kepada Allah sesudah dia beriman (maka dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (maka dia tidak ber-dosa), akan tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, maka kemurkaan Allah menimpanya dan dia mendapat azab yang besar. Yang demikian itu disebabkan karena mereka mencintai kehidupan dunia lebih dari akhirat, dan bahwasanya Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang kafir.” (An-Nahl: 106-107).
Ayat ini diturunkan, sebagaimana pendapat mayoritas ahli tafsir adalah berkenaan dengan kejadian yang menimpa Ammar bin Yasir, manakalah ia masuk Islam, ia mendapat siksaan dari orang-orang kafir Quraisy di Makkah sehingga ia mau mengucapkan kalimat kekufuran kepada Allah dan cacian kepada Nabi Muhammad sallallahu ‘alaihi wa sallam. Di lain kesempatan peristiwa tersebut ia laporkan kepada Rasu-lullah sambil menangis.
قَالَ: كَيْفَ تَجِدُ قَلْبَكَ؟ قَالَ: مُطْمَئِنًّا بِالْإِيْمَانِ. قَالَ: إِنْ عَادُوْا فَعُدْ.
“… maka Nabi bersabda, ‘Bagaimana kondisi hatimu?’ Ia menjawab, ‘Aku masih tenang dalam beriman.’ Maka Nabi bersabda (untuk menggembirakannya dan memberinya kemudahan), ‘Kalau mereka kembali menyiksa, maka silahkan lakukan lagi’.” (HR. al-Hakim, 2:357).
Di dalam sebuah hadits yang lain, Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda sebagaimana yang telah diriwayatkan oleh Imam Ahmad yang bersumber dari Anas bin Malik,
لَا يَسْتَقِيْمُ إِيْمَانُ عَبْدٍ حَتَّى يَسْتَقِيْمَ قَلْبُهُ.
Iman seseorang tidak akan lurus (benar) sebelum hatinya lurus.” (HR. Ahmad, no. 13079).
Ma’asyiral muslimin sidang Jumat rahimakumullah
Demikian agungnya keutamaan dan urgensi hati seseorang di hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala, sehingga kita dapat mengetahui kebanyakan sumpah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam diucapkan dengan ungkapan,
لَا، وَمُقَلِّبَ الْقُلُوْبِ.
Tidak, demi Dzat yang membolak-balikkan hati.”
Dan di antara doa beliau adalah,
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوْبِ، ثَبِّتْ قَلْبِيْ عَلَى دِيْنِكَ.
“Ya Allah, Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku pada agama-Mu.”
Hal yang demikian, karena pada dasarnya kadangkala hati seseorang bisa mengeras, seperti batu atau bahkan lebih keras dari itu, sehingga ia akan jauh dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, rahmatNya, dan dari ketaatan-Nya. Dan sejauh-jauh hati dari Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah hati yang kasar, di mana peringatan tidak lagi bermanfaat baginya, nasihat tidak dapat menjadikan dia lembut, perkataan tidak menjadikannya berilmu, sehingga seseorang yang memiliki hati yang demikian di dalam dadanya, maka hatinya tidak memberikan manfaat apa-apa baginya, dan tidak akan melahirkan sesuatu pun, kecuali kejahatan. Sebaliknya hati yang lembut, yang takut dan tunduk merendahkan diri terhadap Penciptanya, Allah Subhanahu wa Ta’ala, serta selalu mendekatkan diri kepada-Nya, mengharapkan rahmatNya dan menjaga ketaatan-Nya, maka pemiliknya akan mempunyai hati yang bersih, selalu menerima kebaikan.
Maka dari itulah, Allah Subhanahu wa Ta’ala menggarisbawahi bahwa keselamatan di Hari Kiamat kelak sangat tergantung kepada keselamatan, kebersihan, dan kebaikan hati. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
يَوْمَ لاَيَنفَعُ مَالٌ وَلاَبَنُونَ إِلاَّ مَنْ أَتَى ِالله بِقَلْبٍ سَلِيم
Di hari yang mana harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.” (Asy-Syu’ara` : 88 – 89).
Dengan demikian, marilah kita bersungguh-sungguh dalam menjaga hati dan senantiasa mengawasinya, di mana dan kapan saja waktunya, karena ia satu-satunya anggota tubuh kita yang paling besar bahayanya, paling mudah pengaruhnya, dan paling sulit mengurus dan memperbaikinya. Wallahul musta’an.
اللهم أَصْلِحْ شَأْنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَاهْدِهِمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيْمَ، اللهم ارْزُقْهُمْ رِزْقًا مُبَارَكًا طَيِّبًا. اللهم أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَنَا الَّذِيْ هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَا الَّتِيْ فِيْهَا مَعَاشُنَا وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِيْ فِيْهَا مَعَادُنَا وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِي كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَرٍّ.
فَاتَّقُوا الله عِبَادَ ِالله ، وَخُذُوْا بِالْأَسْبَابِ الَّتِيْ تَحْيَى بِهَا الْقُلُوْبُ قَبْلَ أَنْ تَقْسُوَ وَتَمُوْتَ، فَإِنَّ ذلك مَنَاطُ سَعَادَتِكُمْ أَوْ شَقَائِكُمْ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هذا وَأَسْتَغْفِرُ ِالله لِيْ وَلَكُمْ وَلِجَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

KHUTBAH KEDUA :
اَلْحَمْدُ لله الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَـقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إله إلا ِالله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ،
قَالَ الله تَعَالَى: يَاأَيُّهاَ الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا الله حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
اللهم صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ:
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Di dalam sebuah hadits yang bersumber dari Miqdad bin al-Aswad, ia menceritakan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
لَقَلْبُ ابْنِ آدَمَ أَشَدُّ انْقِلَابًا مِنَ الْقِدْرِ إِذَا اجْتَمَعَتْ غَلْيًا.
Sungguh, hati anak Adam (manusia) itu sangat (mudah) berbolak-balik daripada bejana apabila ia telah penuh dalam keadaan mendidih.” (HR. Ahmad, no. 24317).
Kemudian al-Miqdad berkata, “Sesungguhnya orang yang beruntung (bahagia) itu adalah orang yang benar-benar terhindar dari berbagai fitnah (dosa).” Ia mengulangi ucapannya tiga kali, sambil memberikan isyarat bahwa sebab berbolak-balik dan berubahnya hati adalah dosa-dosa yang berdatangan menodai hati.
Maka dari itu, agar hati kita tidak mudah terpeleset dan menyimpang dari kebenaran dan cahaya dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, bahkan sampai tertutup dan terkunci karena hawa nafsu yang membelit-nya serta segala hal yang dapat merusak dan membinasakannya, maka perlu adanya usaha-usaha penjagaan terhadap hati yang bersifat kuratif dan kontinyu, sekaligus resep (obat) sebagai usaha prefentif agar bisa selamat dari segala bentuk penyakit-penyakit hati yang mematikan.
Di antara hal yang dapat menyebabkan hati seseorang menjadi tenang dan bersih adalah amalan memperbanyak membaca ayat-ayat Alquran dan mendengarkannya, karena Alquran merupakan penawar yang ampuh dari penyakit syubhat dan nafsu syahwat yang keduanya merupakan inti penyakit hati seseorang. Di dalamnya terdapat penjelasan-penjelasan yang akurat yang membedakan yang haq dari yang batil, sehingga syubhat akan hilang, dan di dalamnya terdapat hikmah, nasihat yang baik, mengajak zuhud di dunia, dan menghimbau untuk lebih mengutamakan kehidupan akhirat, sehingga penyakit nafsu syahwat akan hilang. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
إِنَّ فِي ذَلِكَ لَذِكْرَى لِمَن كَانَ لَهُ قَلْبٌ أَوْ أَلْقَى السَّمْعَ وَهُوَ شَهِيدٌ
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai hati atau yang menggunakan pendengarannya, sedang dia menyaksikannya.” (Qaf : 37).
ِالله نَزَّلَ أَحْسَنَ الْحَدِيثِ كِتَابًا مُّتَشَابِهًا مَّثَانِيَ تَقْشَعِرُّ مِنْهُ جُلُودُ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ ثُمَّ تَلِينُ جُلُودُهُمْ وَقُلُوبُهُمْ إِلَى ذِكْرِ ِالله ذَلِكَ هُدَى ِالله يَهْدِي بِهِ مَن يَشَآءُ وَمَن يُضْلِل ِالله فَمَا لَهُ مِنْ هَادٍ
Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Alquran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, kulit orang-orang yang takut kepada Rabbnya, gemetar karenanya, kemudian kulit dan hati mereka menjadi tenang di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendakiNya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka tidak ada seorang pemberi petunjuk pun baginya.” (Az-Zumar: 23).
Dan masih banyak lagi ayat-ayat Alquran yang menunjukkan demikian. Ini menunjukkan bahwa Alquran adalah sesuatu yang paling agung yang dapat melembutkan hati, bagi yang membaca, mendengarkan, dan merenungkannya, serta mengamalkannya dalam prilaku kehidupan sehari-hari.
Di antara usaha yang dapat menenangkan hati adalah dengan mengambil pelajaran terhadap kejadian dan peristiwa serta kehancuran yang menimpa umat-umat terdahulu akibat kemaksiatan yang mereka lakukan.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
فَكَأَيِّن مِّن قَرْيَةٍ أَهْلَكْنَاهَا وَهِيَ ظَالِمَةٌ فَهِيَ خَاوِيَةٌ عَلَى عُرُوشِهَا وَبِئْرٍ مُّعَطَّلَةٍ وَقَصْرٍ مَّشِيدٍ . أَفَلَمْ يَسِيرُوا فِي اْلأَرْضِ فَتَكُونَ لَهُمْ قُلُوبٌ يَعْقِلُونَ بِهَآ أَوْ ءَاذَانٌ يَسْمَعُونَ بِهَا فَإِنَّهَا لاَتَعْمَى اْلأَبْصَارُ وَلَكِن تَعْمَى الْقُلُوبُ الَّتِي فِي الصُّدُورِ
Berapalah banyaknya kota yang Kami telah membinasakannya, yang penduduknya dalam keadaan zhalim, maka (tembok-tembok) kota itu roboh menutupi atap-atapnya, dan (berapa banyak pula) sumur yang telah ditinggalkan dan istana yang tinggi. Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesung-guhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang berada di dalam dada.” (Al-Hajj: 45 – 46).
Kemudian di antara yang dapat menenangkan hati adalah dengan banyak mengingat Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam situasi dan kondisi apa pun. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ الله وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ ءَايَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah, maka gemetarlah hati mereka, dan apa-bila dibacakan kepada mereka ayat-ayatNya, maka bertambahlah iman mereka (karenanya), dan kepada Rabb merekalah mereka bertawakal.” (Al-Anfal: 2).
الَّذِينَ ءَامَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ الله أَلاَبِذِكْر ِالله تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (Ar-Rad: 28).
Dan termasuk penjagaan hati adalah menerima secara total setiap perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala dan mengamalkannya serta menjauhi setiap laranganNya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
وَإِذَا مَآأُنزِلَتْ سُورَةٌ فَمِنْهُم مَّن يَقُولُ أَيُّكُمْ زَادَتْهُ هذه إِيمَانًا فَأَمَّا الَّذِينَ ءَامَنُوا فَزَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَهُمْ يَسْتَبْشِرُونَ . وَأَمَّا الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِم مَّرَضٌ فَزَادَتْهُمْ رِجْسًا إِلَى رِجْسِهِمْ وَمَاتُوا وَهُمْ كَافِرُونَ
Dan apabila diturunkan suatu surat, maka di antara mereka (orang-orang munafik) ada yang berkata, ‘Siapa di antara kamu yang bertambah imannya dengan (turunnya) surat ini?’ Adapun orang yang beriman, maka surat ini menambah imannya, sedang mereka merasa gembira. Dan adapun orang yang di dalam hati mereka ada penyakit, maka dengan surat itu bertambah kekafiran mereka, di samping kekafirannya (yang telah ada), dan mereka mati dalam keadaan kafir.” (At-Taubah: 124 – 125).
Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
وَإِذَا مَآأُنزِلَتْ سُورَةٌ نَّظَرَ بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ هَلْ يَرَاكُم مِّنْ أَحَدٍ ثُمَّ انْصَرَفُوا صَرَفَ الله قُلُوبَهُم بِأَنَّهُمْ قَوْمٌ لاَيَفْقَهُونَ
Dan apabila diturunkan satu surat, sebagian mereka memandang kepada sebagian yang lain (sambil berkata), ‘Adakah seorang dari (orang-orang Muslimin) yang melihat kamu?’ Sesudah itu pun mereka pergi. Allah telah memalingkan hati mereka disebabkan mereka adalah kaum yang tidak mengerti.” (At-Taubah: 127).
Dan di antara amalan yang dapat menjaga hati seseorang dan membuatnya lembut adalah turut merenungkan keadaan orang-orang sakit, orang fakir miskin, serta orang-orang yang telah tertimpa musibah dan cobaan. Karena dengan mengunjungi orang sakit dan melihat kondisi dan penderitaan mereka akibat penyakit yang dideritanya, maka kita bisa menilai nikmat, begitu juga manakala kita melihat keadaan orang-orang fakir miskin dan anak yatim, dan merenungkan apa yang menjadi kebutuhan mereka, tentu kita akan merasakan dan mengetahui nilai nikmat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah dianugerahkan kepada kita sehingga dapat menenangkan hati kita. Namun manakala kita mengabaikan hal-hal yang demikian, maka yang demikian dapat membuat hati-hati kita mengeras.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ وَلاَتَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَلاَتُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا
Dan bersabarlah kamu bersama dengan orang-orang yang menyeru Rabbnya di pagi dan senja hari dengan mengharap WajahNya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengha-rapkan perhiasan kehidupan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya, dan keadaannya itu melewati batas.” (Al-Kahfi: 28).
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Di samping kita memperhatikan dan menghiasi hati-hati kita dengan hal-hal tersebut di atas, maka sebagai bentuk penjagaan kita juga harus senantiasa menghindari hal-hal yang dapat mengotori, merusak, menodai, dan mencemarkan hati-hati kita. Di antaranya, tidak sibuk dan mudah terpedaya dengan kenikmatan dunia yang melalaikan, terbiasa dan membiarkan mata memandang hal-hal yang diharamkan; baik melalui televisi ataupun video, dari segala bentuk siaran sinetron, ataupun gambar-gambar yang terdapat dalam surat kabar ataupun majalah, mendengarkan musik dan menikmati nyanyian seorang penyanyi, ataupun menyibukkan diri dengan olah raga tertentu, baik mengikuti perkembangannya, melihatnya secara berlebihan sampai banyak menyita sebagian besar waktu yang ada.
Dan di antara yang dapat mengotori dan merusak hati adalah makan makanan yang haram, dan berteman dengan pelaku dosa dan maksiat.
Ibnu Abbas berkata, “Sesungguhnya kebajikan itu menyebabkan cahaya di dalam hati, sinar di wajah, kekuatan pada jasmani, melapangkan rizki dan menimbulkan rasa kasih sayang terhadap sesama. Sedangkan keburukan (dosa) menyebabkan kegelapan di dalam hati, kemuraman pada muka, kelemahan pada jasmani, mengurangi rizki, dan menimbulkan rasa benci terhadap sesama.” (Madarij as-Salikin, 1:424).
Semoga kita yang hadir di majelis yang mulia ini, termasuk golongan yang akan mendapat penjagaan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, sehingga hati-hati kita senantiasa selamat dan bersih dari segala sesuatu yang dapat menodai dan merusaknya.Amin ya rabbal ‘alamin.
إِنَّ الله وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَآأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
اللهم صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اللهم بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اللهم اغْـفِـرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْـفِـرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. اللهم إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى. اللهم إِنَّا نَعُوْذُ بِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ وَتَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ وَفُجَاءَةِ نِقْمَتِكَ وَجَمِيْعِ سَخَطِكَ. وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. وَصَلى الله عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.


Read More --►

Dengan Takwa Kita Gapai Masa depan Yang Gemilang Serta Kehidupan Yang Hakiki


Dengan Takwa Kita Gapai Masa depan Yang Gemilang Serta Kehidupan Yang Hakiki


إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. يَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا. يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.
أَمَّا بَعْدُ؛ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَّرَ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.
Para hadirin yang berbahagia.
Pada hakekatnya tak ada penyejuk yang benar-benar menyegarkan, dan tak ada obat yang paling mujarab selain taqwa kepada Allah.
Hanya taqwa kepadaNyalah satu-satunya jalan keluar dari berbagai problem kehidupan, yang mendatangkan keberkahan hidup, serta menyelamatkan dari adzabNya di dunia maupun di akhirat nanti, karena taqwa jualah seseorang akan mewarisi Surga Allah Subhannahu wa Ta'ala.
Saudara-saudara yang berbahagia.
Pengertian taqwa itu sendiri mengandung makna yang bervariasi di kalangan ulama. Namun semuanya bermuara kepada satu pengertian yaitu seorang hamba meminta perlindungan kepada Allah Subhannahu wa Ta'ala dari adzabNya, hal ini dapat terwujud dengan melaksanakan apa yang di perintahkan-Nya dan menjauhi apa yang di larang-Nya.
Para hadirin yang berbahagia
Bila kata taqwa disandarkan kepada Allah maka artinya takutlah kepada kemurkaanNya, dan ini merupakan perkara yang besar yang mesti ditakuti oleh setiap hamba. Imam Ahmad bin Hambal Radhiallaahu anhu berkata, “Taqwa adalah meninggalkan apa-apa yang dimaui oleh hawa nafsumu, karena engkau takut (kepada Dzat yang engkau takuti)”. Lebih lanjut ia mengatakan, “Takut kepada Allah, ridha dengan ketentuanNya dan mempersiapkan diri untuk menghadapi hari kiamat nanti.”
Para hadirin yang berbahagia
Pada hakekatnya Allah Subhannahu wa Ta'ala mewasiatkan taqwa ini, bukan hanya pada umat Nabi Muhammad, melainkan Dia mewasiatkan kepada umat-umat terdahulu juga, dan dari sini kita bisa melihat bahwa taqwa merupakan satu-satunya yang diinginkan Allah.
Allah Subhannahu wa Ta'ala menghimpun seluruh nasihat dan dalil-dalil, petunjuk-petunjuk, peringatan-peringatan, didikan serta ajaran dalam satu wasiat yaitu Taqwa.
Hadirin yang berbahagia.
Pernah suatu ketika Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam berwasiat mengenai taqwa, dan kisah ini diriwayatkan oleh Irbadh bin Sariyah bahwa Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam shalat subuh bersama kami, kemudian memberi nasihat dengan nasihat yang baik yang dapat meneteskan air mata serta menggetarkan hati yang mendengarnya. Lalu berkatalah salah seorang sahabat, “Ya Rasulullah, sepertinya ini nasihat terakhir oleh karena itu nasihatilah kami”. Lalu Nabi bersabda:
أَوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ، وَإِنْ كَانَ عَبْدًا حَبَشِيًّا، فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ فَسَيَرَى اخْتِلاَفًا كَثِيْرًا، فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِيْ وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ الْمَهْدِيِّيْنَ، عَضُّوْا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ، وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ اْلأُمُوْرِ، فَإِنَّ كُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ.
Artinya: “Aku wasiatkan kepadamu agar kamu bertaqwa kepada Allah, mendengar dan mentaati, sekalipun kepada budak keturunan Habsyi. Maka sesungguhnya barangsiapa di antara kamu hidup (pada saat itu), maka dia akan menyaksikan banyak perbedaan pendapat. Oleh karena itu hendaklah kamu mengikuti sunnahku dan sunnah khulafaurrasyidin yang mendapat petunjuk. Gigitlah kuat-kuat dengan gigi gerahammu (peganglah sunnah ini erat-erat). Dan berwaspadalah kamu terhadap perkara yang diada-adakan (bid’ah) karena setiap bid’ah itu sesat”. (HR. Ahmad IV:126-127; Abu Dawud, 4583; Tarmidzi, 2676, Ibnu Majah, 43; Ad-Darimi 1:44-45; Al-Baghawi, 1-205, syarah dan As Sunnah, dan Tarmidzi berkata, hadits ini hasan shahih, dan shahih menurut Syaikh Al-Albani).
Hadirin yang berbahagia.
Tentang sabda Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam: “Aku wasiatkan kepadamu agar kamu bertaqwa kepada Allah, mendengar dan mentaati”, tersebut di atas, Ibnu Rajab berkata, bahwa kedua kata itu yaitu mendengar dan mentaati, mempersatukan kebahagiaan dunia dan akhirat. Adapun taqwa merupakan penjamin kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Hadirin sidang Jum’at yang berbahagia.
Di samping itu taqwa juga merupakan sebaik-baiknya pakaian dan bekal orang mu’min, hal ini seperti yang digambarkan oleh Allah Subhannahu wa Ta'ala dalam firmanNya surat Al-A’raaf ayat 26 dan Al-Baqarah ayat 197. Allah berfirman:
Hai anak Adam, sesungguhnya kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang terbaik. (Al-A’raaf: 26).
Allah Ta'ala menganugerahkan kepada hamba-hambaNya pakaian penutup aurat (al-libas) dan pakaian indah (ar-risy), maka al-libas merupakan kebutuhan yang harus, sedangkan ar-risy sebagai tambahan dan penyempurna, artinya Allah menunjuki kepada manusia bahwa sebaik-baik pakaian yaitu pakaian yang bisa menutupi aurat yang lahir maupun batin, dan sekaligus memper-indahnya, yaitu pakaian at-taqwa.
Qasim bin Malik meriwayatkan dari ‘Auf dari Ma’bad Al-Juhani berkata, maksud pakaian taqwa adalah al-hayaa’ (malu). Sedangkan Ibnu Abbas berpendapat bahwa pakaian taqwa adalah amal shalih, wajah yang simpatik, dan bisa juga bermakna segala sesuatu yang Allah ajarkan dan tunjukkan.
Adapun taqwa sebagai sebaik-baiknya bekal sebagaimana tertuang dalam firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 197:
“Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa dan bertaqwalah kepadaKu, hai orang-orang yang berakal”
Para hadirin yang berbahagia
Ibnu Katsir rahimahullah menafsirkan ayat tersebut, dengan menyatakan bahwa kalimat “sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa”, menunjukkan bahwa tatkala Allah memerintahkan kepada hambaNya untuk mengambil bekal dunia, maka Allah menunjuki kepadanya tentang bekal menuju akhirat (yaitu taqwa).
Para hadirin yang berbahagia.
Seandainya kita mampu mengaplikasikan atau merealisasikan, kedua ayat di atas bukanlah suatu hal yang mustahil, dan itu merupakan modal utama bagi kita untuk bersua kepada Sang Pencipta.
Saudara-saudara yang berbahagia, banyak sekali faktor-faktor penunjang agar kita bisa merasakan ketaqwaan tersebut, di antaranya:
1. Mahabbatullah
2. Muraqabatullah (merasakan adanya pengawasan Allah)
3. Menjauhi penyakit hati
4. Menundukkan hawa nafsu
5. Mewaspadai tipu daya syaitan
1.   Mahabbatullah
Ibnu Qayyim rahimahullah berkata:
“Mahabbah itu ibarat pohon (kecintaan) dalam hati, akarnya adalah merendahkan diri di hadapan Dzat yang dicintainya, batangnya adalah ma’rifah kepadaNya, rantingnya adalah rasa takut kepada (siksa)Nya, daunnya adalah rasa malu terhadapNya, buah yang dihasilkan adalah taat kepadaNya, bahan penyiramnya adalah dzikir kepadaNya, kapan saja, jika amalan-amalan tersebut berkurang maka berkurang pulalah mahabbahnya kepada Allah”. (Raudlatul Muhibin, 409, Darush Shofa).
2.   Merasakan adanya pengawasan Allah.
Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman:
“Dan Dia bersamamu di mana saja kamu berada. Dan Allah melihat apa-apa yang kamu kerjakan”. (Al-Hadid: 4).
Makna ayat ini, bahwa Allah mengawasi dan menyaksikan perbuatanmu kapan saja dan di mana saja kamu berada. Di darat ataupun di laut, pada waktu malam maupun siang. Di rumah kediamanmu maupun di ruang terbuka. Segala sesuatu berada dalam ilmuNya, Dia dengarkan perkataanmu, melihat tempat tinggalmu, di mana saja adanya dan Dia mengetahui apa yang kamu sembunyikan serta yang kamu fikirkan”. (Tafsir Al-Qur’anul Adzim, IV/304).
3.   Menjauhi penyakit hati
Para hadirin.
Di dunia ini tidak ada yang namanya kejahatan dan bencana besar, kecuali penyebabnya adalah perbuatan-perbuatan dosa dan maksiat. Adapun penyebab dosa itu teramat banyak sekali, di antaranya penyakit hati, penyakit yang cukup kronis, yang menimpa banyak manusia, seperti dengki, yang tidak senang kebahagiaan menghinggap kepada orang lain, atau ghibah yang selalu membicarakan aib orang lain, dan satu penyakit yang tidak akan diampuni oleh Allah yaitu Syirik. Oleh karena itu mari kita berlindung kepada Allah Subhannahu wa Ta'ala dari penyakit itu semua.
4.   Menundukkan hawa nafsu
Apabila kita mampu menahan dan menundukkan hawa nafsu, maka kita akan mendapatkan kebahagiaan dan tanda adanya nilai takwa dalam pribadi kita serta di akhirat mendapat balasan Surga. Seperti firman Allah yang artinya:
“Dan adapun orang-orang yang takut kepada Tuhannya dan menahan diri dari keinginan nafsunya, maka sesungguhnya Surgalah tempat tinggalnya.” (An-Nazi’at: 40-41)
5.   Mewaspadai tipu daya syaithan
Para hadirin yang berbahagia.
Seperti kita ketahui bersama bahwasanya syaithan menghalangi orang-orang mu’min dengan beberapa penghalang, yang pertama adalah kufur, jikalau seseorang selamat dari kekufuran, maka syaithan menggunakan caranya yang kedua yaitu berupa bid’ah, jika selamat pula maka ia menggunakan cara yang ketiga yaitu dengan dosa-dosa besar, jika masih tak berhasil dengan cara ini ia menggoda dengan perbuatan mubah, sehingga manusia menyibukkan dirinya dalam perkara ini, jika tidak mampu juga maka syaithan akan menyerahkan bala tentaranya untuk menimbulkan berbagai macam gangguan dan cobaan silih berganti.
Saudara-saudara yang berbahagia, maka tidak diragukan lagi, bahwa mengetahui rintangan-rintangan yang dibuat syaithan dan mengetahui tempat-tempat masuknya ke hati anak Adam dari bujuk rayu syaithan merupakan poin tersendiri bagi kita.
Para hadirin yang berbahagia, demikianlah apa-apa yang bisa saya sampaikan, marilah kita berharap kepada Allah semoga kita termasuk orang-orang yang Muttaqin yang selalu istiqomah pada jalanNya.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَلَّ اللهُ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِيِمْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
Khutbah Kedua
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: {وَمَن يَتَّقِ اللهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا} وَقَالَ: وَمَن يَتَّقِ اللهَ يُكَفِّرْ عَنْهُ سَيِّئَاتِهِ وَيُعْظِمْ لَهُ أَجْرًا}
ثُمَّ اعْلَمُوْا فَإِنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِالصَّلاَةِ وَالسَّلاَمِ عَلَى رَسُوْلِهِ فَقَالَ: {إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ. اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
وَصَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. وَأَقِمِ الصَّلاَةَ
.
Read More --►

Rabu, 06 Februari 2013

Site Map


Read More --►

Jumat, 01 Februari 2013

Walimatul Khitan

Walimatul Khitan

السلا م عليكم ورحمة الله وبر كا ته
الحمد لله الذى قد قال فى كتا به الكريم : ثُمَّ اَوْحَيْنَا اِلَيْكَ اَنِ اتَّبِعْ مِلَّةَ اِبْرَاهِيْمَ حَنِيْفًا. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى سَيِّدِ نَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ الْمُصْطَفَى وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ اَهْلِ الصِّدْقِ وَالْوَ فِى ا مّا بعد
Poro Bapak, Poro Ibu, hadirin sedoyo ingkang kulo hormati !
Sepindah Monggo kulo lan panjenengan sedoyo samiho nglahiraken rasa puja lan puji syukur dateng ngarsanipun Allah SWT. Ingkang sampun paring pinten-pinten rohmat lan taufiq soho hidayah dumateng kito. Sehingga wonten ing kesempatan meniko kito saget rawuh wonten ing puniko majelis dalam rangka Jabatud Da’wah, utawi ngrawuhi dateng undangan dateng walimatul khitan, mugi-mugi kerawuhan kito sedoyo, kalian Allah dipun catet minongko dados amal sholeh kito sedoyo amin-amin ya robbal alamin.
Ingkang kaping kalih, mugi-mugiho salam bahagia Allah, lan rahmatipun, tansah kalimpahaken dateng junjungan kito Nabi Besar Muhammad SAW sebagai Nabi pemimpin umat, Nabi ingkang bade paring syafa’at dateng sedoyo umat benjang wonten ing dinten qiamat mboten pandang sugih utawi mlarat. Mboten pandang rakyat utawi pejabat, selagi umat puniko taksih purun nindaaken syariat, tegesipun taksih purun to’at lan boten purun ngelampahi maksiat.
Ingkang kaping tigonipun kawulo matur nuwun dumateng sederek pembagi acara ingkang sampun paring wekdal dumateng kulo. Mugi-mugi wekdal meniko mangke saget kulo gunakaken ingkang sak sahe-sahenipun.
Poro rawuh ingkang kulo hormati !
Nindaaken khitan utawi sunat meniko derek tindak lampanipun Nabi Ibrahim as ingkang wonten sejarahipun Nabi Ibrahim nindaaken khitan meniko sampun yuswo 80 tahun. Lan jenggote kaleh brengosipun sampun dowo. Tur wonten zaman semanten, dereng wontek calak utawi dokteng ingkang tukang nyunat. Dados dipun sunat piyambak !? Mungkin bapak-bapak utawi ibu-ibu timbul pertanyaan. Lhoooo! Menopo Nabi Ibrahim puniko tiyangipun wedi pemes, utawi wedi lading kok sampek umur 80 tahun lagek sunat ?
Poro Ibu ingkang kulo hormati !
Nabi Ibrahim puniko sanes tiyang jerih utawi tiyang weden. Shoho sanes tiyang wedi pemes utawi lading. Tapi pancen wontenipun printah sunat utawi khitan meniko inggih sampun umur 80 tahun niku. Dados asal-usulipun sunat puniko awit zamanipun Nabi Ibrahim. Lajeng Alloh SWT paring wahyu dateng kanjeng Nabi supados derek agaminipun Nabi Ibrahim. Dawuhipun Alloh wonten Al-Qur’an
Artosipun :
“Nuli ingsun wahyuake marang siro (Muhammad), supoyo melu (condong) marang agamane Nabi Ibrahim” (QS. An-Nahl ayat 123).
Poro Bapak poro Ibu ingkang kulo hormat !
Lhoooo…… sakniki fungsinipun utawi faedahipun khitan meniko katah ing antawisipun : No. 1 Dipandang saking segi agama, khitan meniko saget ngilangi najis utawi kotoran ingkang kentung wonteng pucukipun zakar/kucur utawi kepala penis. Padahal ngilangi najis puniko dados syarat absyahipun sholat. Lhoooo sholat gangsal wekdal meniko wajib. Pramilo menurut qo’idah ushul fiqh :
كُلُّ مَا يُتَوَ صَّلُ بِهِ إِلَى الْوَاجِبْ فَهُوَ وَا جِبٌ
Artosipun :
Sakabehe perkoro sing digawe lantaran maring nindakne perkara wajib meniko hukume wajib
Pramilo ngilangi najis utawi kotoran wonten pucukipun zakar utawi kucur/helm puniko wajib. Sebab andadosaken absahipun sholat. Dene kaidah ingkang No. II inggih puniko : Dipandang sangking segi kesehatan dokter khitan puniko saget ngilangi penyakit-penyakit ingkang timbul sangking pucukipun zakar utawi kucur.
Dene faedah ingkang No. III khitan meniko saget nambahi dateng keberanian utawi kekendelan, shoho nambahi kewibawaan. Hal meniko saget dipun bukte’aken menawi panjenengan pikir, sedoyo poro pejuang 45 ingkang gagah berani, wantun ngusir panjajah, wantun bertanding melawan musuh, meniko sedoyo, pejuang-pejuang kolowahu inggih sampun sunat. Lan boten wonteng tiyang ingkang dereng sunat, puniko wantung perang ngusir penjajah.
Dados mekatenlah pentingipun khitan utawi sunat. Pramilo kangge akhir kata kulo monggo bapak poro ibu menawi kagungan putro dereng dipun khitanaken, enggal mawon dipun khitani. Kranten hubunganipun meniko dateng masalah ibadah.
Kintenipun cekap semanten atur kulo
Kupat lepet taline janur
Lepat luput tetepa dadi sedulur
Masang pulut ing duwur cemoro
Menawi luput nyuwun ngapuro
و بالله التو فيق و الهداية
والسلا م عليكم ورحمة الله وبر كا ته

Read More --►

Penerimaan Manten

Pidato Penerimaan manten


السلا م عليكم ورحمة الله وبر كا ته
اَلْحْمْدُ للهِ الذى خُلَقَ مِنَ الْمَاءِ بَشَرَا فَجَعَلَمَهُ نَسَبًا وَصِهْرًأ. وَكَانَ رَبُّكَ قَدِيْرَا وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ أَفْضَلِ الْخَلْقِ وَالْوَرَى. وَعَلَى أَلِهِ وَصَحْبِهِ صَلاَةً وَسَلاَمًا كَثِيْرًا. أَمَّا بَعْدُ. فَلاَ حَوْلَ وَ لَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ.
Poro Bapak, poro Ibu Shoho sedoyo tamu undangan walimatul Ursy ingkang kawulo mulya’aken. Mboten kesupen dumateng sedoyo poro pengantar kemanten ingkang kawulo hormati. Shoho poro hadirin lan hadirot ingkang kulo hormati.
Wonten ing mriki kawulo minongko wakilipun Bapak Shohibul Hajat utawi ingkang kagungan dalem, langkung rumiyin kulo nglahiraken puji lan syukur dateng Alloh SWT, ingkang sampun paring pinten-pinten Rohmat Taufik shoho Hidayah dumateng kito sedoyo. Sehinggo kito saget keroyo-royo, guyub lan rukun, sami rawuh wonten ing dalemipun Bapak Hamid puniko, kanthi kawontenan ingkang sehat wal afiat.
Shoho Rohmat lan Salam bahagia Alloh mugio tetep dipun limpahaken dateng junjungan kito Nabi besar Muhammad SAW. Ugi dumateng poro ahli keluarga lan poro sohabatipun, mugi-mugi atas kerawuhan kito sedoyo ing saat meniko andadosaken sababiyahipun kito mbenjang pikantuk syafaatipun kanjeng Nabi. اَمِيْنَ يَا رَ بَّ الْعَا لَمِيْنَ
Poro Rawuh Ingkang Kulo Hormati
Wonteng ing mriki kawulo minongko wakilipun Bapak Hamid ingkang kagungan dalem sepindah kawulo ngaturaken sugeng Rawuh, dumateng poro tamu-tamu sedoyo, sami ugi sangking undangan walimatul Ursy, utawi poro pengantar kemanten. Dene punopo panjenengan sedoyo kerso ngrawuhi undanganipun Bapak Hamid sekeluarga boten kesupen Bapak Hamid sekeluarga ngaturaken.
مَرْ حَبًا أَهْلاً بِحُضُوْ رِ كُمْ
Ingkang kaping kalih Bapak Hamid sekeluargo nyuwun agunging pangapunten dateng hadirin sedoyo mengenai kekirangan sangking segi nopo kemawon. Sami ugi sangking segi panggenan, papan pinaraan, pasugatan, shoho poro sinoman ingkang sami leladen, lan monggo hidangan ingkang sampun kasediaaken meniko kito ni’mati utawi kito dahar kanthi dipun kawiti mawi upacara Bismillahirrahmanirrahim. Monggo dipun dahar sa’wontenipun.
Poro rawuh ingkang kawulo hormati !
Sa’lajengipun kolo wahu Bapak wali utawi tiang sepuhipun penganten putri sampun masrahaken putro-putrinipun, dumateng keluarga mriki, khusus ipun dumateng Bapak Hamid selaku tiang sepahipun penganten putri inggih puniko ingkang asmo sederek Hindun. Pramilo ing mriki kanti raos maremipun penggalih shoho bingahipun manah, shoho kanti ucapan Alhamdulillah, penyerahanipun kolo wahu kulo trami kalean asto kaleh. lan langsung mulai saat meniko kemanten kaleh kolowahu kulo akehi dados putro kulo kiambak lan dados keluarga kulo. Shoho kulo nyuwun tambahi doa restu. Mugi-mugi kulo selaku tiyang sepuh mriki, sageto mendidik shoho ngopeni dateng putro kaleh kolowahu, sehinggo saget membentuk rumah tangga ingkang bahagia, sejahtera, maslahah lan barokah dibawah naungan ridho Alloh SWT. Amien.
Poro rawuh ingkang kulo hormati !
Ingkang terakhir mbok bilih acara meniko mangke sampun paripurno, menawi panjenengan wonten ingkang kerso jagong, kawulo inggih nyumbanggaaken, ugi malah matur nuwun. Dene menawi terus kundur kawulo mboten saget nyangoni menopo-menopo, namung saget ndonga’aken, mugi-mugi kundur panjenengan saking griyo mriki, ngantos dumugi dalemipun piyambak-piyambak, kalian Alloh dipun paringi wilujeng, mboten wonten alangan punopo Amien.
Akhiripun kangge kulo, kulo cekapi semanten kemawon, kirang langkungipun anggen kulo matur, sedoyo kelepatan kulo, kulo nyuwun agunging pangapunten.
و بالله التو فيق و الهداية
والسلا م عليكم ورحمة الله وبر كا ته

Read More --►

Penyerahan Manten

         Seserahan Pernikahan adalah salah satu ciri khas pernikahan di Indonesia. Seserahan bukan hanya prosesi yang wajib dilakukan oleh setiap calon pengantin, namun dibalik itu seserahan pernikahan merupakan prosesi yang sarat arti.
         Upacara seserahan pernikahan ini juga menjadi waktu yang tepat untuk mempertemukan dan mengakrabkan kedua keluarga calon pengantin agar dapat beramah tamah sebelum terlaksananya acara pernikahan. Adat Prosesi seserahan pernikahan yang dijalani oleh pasangan calon pengantin satu dengan lainnya kemungkinan memiliki perbedaan sesuai dengan adat istiadatnya. Berikut ini tersaji makna seserahan pernikahan serta waktu dan barang-barang seserahan yang umum digunakan dalam adat Jawa, Sunda dan Tionghoa.
Arti Seserahan Pernikahan
          Dalam adat Jawa, seserahan pernikahan atau disebut juga peningsetan memiliki arti yang mendalam. Peningsetan berasal dari kata singset (artinya mengikat) yang memiliki arti tanda ikatan hati antara dua keluarga yang akan menjadi satu dalam pernikahan. Seserahan pernikahan tersebut juga merupakan simbol atau tanda tanggung jawab dari calon pengantin pria untuk meyakinkan calon mertuanya bahwa dirinya telah siap memberi nafkah lahir dan batin pada calon mempelai wanita.
          Seserahan pernikahan dalam adat Sunda merupakan upacara pranikah yang menjadi kelanjutan dari prosesi lamaran. Arti utama dari seserahan pernikahan adat Sunda adalah menyerahkan calon pengantin pria untuk masuk dan menjadi anggota keluarga calon pengantin wanita.
saya akan memberikan contoh seserahan manten dalam bahasa jawa :


Penyerahan Manten

السلا م عليكم ورحمة الله وبر كا ته
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى أَحَلَّنَا النِّكَا حَ. وَحَرَّمَ عَلَيْنَ السِّفَا حَ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى سَيِّدِ نَا مُحَمَّدٍ الَّذِى هَدَا نَا إِلَى سَبِيْلِ النَّجَاحَ. وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهَلِهِ الصّدْقِ وَالصَّلاَحِ أَمَّا بعدُ فَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ
Poro Bapak, Poro Ibu, Poro Tamu undangan ingkang kawulo mulyaaken, shoho poro tamu pengantar penganten ingkang kulo hormati. Sa’derengipun kulo matur nopo ingkang bade kulo aturaken mangke, langkung rumiyen kulo muji syukur Alhamdulillah dateng ngarsanipun Alloh SWT, ingkang sampun pareng Rohmat soho nikmat dumateng kulo lan panjenengan sedoyo, sehingga kulo lan panjenengan sami saget rawoh wonteng ing majlis puniko, kanti kawontenan rahayu wilujeng widodo lir sambi kolo.
Ingkang kaping kalihipun mugiho Rahmat Ta’dzim Alloh soho salam tansah tetep dipun limpahaken dateng junjungan kito Nabi Besar Muhammad SAW soho para ahli keluarga lumeber dateng kito ingkang sami rawuh ing majlis puniko. Sehinggo kanthi pertemuan kito ing majlis puniko saget dadosaken sababiyahhipun kito pikantuk syafaatipun kanjeng Nabi benjang ing dinten Qiamat. Amien
Poro rawuh ingkang kulo mulyaaken !
Ingkang kaping tigonipun kawulo ngaturaken agunging panuwun dumateng sederek pranoto acoro ingkang sampun paring wekdal dumateng kulo, mugi-mugi wekdal meniko saget kulo gunaaken ingkang sa’sahe-sahenipun.
Poro rawuh, wonten ing mriki kawulo minongko wakil sangking walinipun pengantin putro shoho atas nami wakil sedoyo tamu pengantar pengantin putra.
Sepindah kawula ngraos syukur Alhamdulillah dateng Allah SWT. Shoho matur nuwun sa’agengipun dumateng Bapak Shohibul baik mriki sekeluarga, ingkang sampun bersusah payah budhi dhaya nyediaaken papan pinara’an, shoho hidangan engkang arupi daharan lan unjukan ingkang kados mekaten meniko mewahipun, wonten ing mriki kawulo atas nami wakil para tamu pengantar pengantin, mboten saget mbales atas penghormatan meniko kejawi namung saget dungaaken dateng Bapak Shohibul bait mriki kanthi ucapan
جَزَا كُمُ اللهُ خَيْرَ الْجَزَا كَثْرًا
Mugi-mugi atas jerih payahipun utawi penghormatanipun Bapak Shohibul bait mriki sekeluarga tansah andadosno amal sholehipun ingkang ditrimo dening Allah, shoho dipun bales kanthi balesan ingkang sakkatah-katahipun. اَمِيْنَ يَا رَ بَّ الْعَا لَمِيْنَ
Poro rawuh sedoyo kangge selajengipun, wonten ing mriki kawulo minongko wakil saking walinipun pengantin putro inggih puniko Bapak Hamid. Kolo wahu bidal sangking dalemipun, kawulo nampi Amanat sangking Bapak Hamid, ingkang supadoso masrahaken si manten jaler ingkang Asma sederek Hasan puniko, dumateng bapak Shohibul bait mriki minongko tiyang sepuhipun pengantin putri. Pramilo, sakrehning sederek Hasan puniko sampun trami dados putro mantunipun bapak shohibul bait mriki, ugi kulo wahu sampun dipun laksanakaken Aqad Nikah. Pramilo kanti raos bingahipun manah, shoho kanthi ucapan “Bismilah” sederek Hasan meniko kulo pasrahaken sa’doyonipun dumateng Bapak Shohibul bait mriki, kanti pasrah bongko’an tegesipun inggih kados mekaten meniko kawontenanipun. Dene menawi wonten kekirangipun sangking segi nopokemawon, Dene menawin wonten kekiranganipun sangking segi nopokemawon, sami ugi : segi pendidikan, segi pengalaman, pendamelan lan sanesipun, kawulo suwun Bapak Shohibul bait mriki umumipun, sedoyo keluarga lan masyarakat mriki kersoho paring bimbingan soho tuntunan, kados pundi amrih saget sahenipun.
Poro rawuh ingkang kulo mulya’aken !
Ingkang terakhir kawulo ugi atas kami nami wakil saking rombongan pengantar penganting mbok bilih acara puniko mangke sampun paripurno, kawulo sa’rombongan, ugi nyuwun pamit pindah, soho nyuwun tambahipun do’a restu. Mugi kulo sa’rombongan wangsul saking dalem mriki, tumuju dateng griyanipun piyambak, tansah dipun paringi slamet, wilujeng, boten wonten setunggal alangan punopo. Amien.
Shoho sa’derengipun kulo pungkasi, kawulo minongko wakil saking sedoyo pengantar pengantin, kulo nyuwun agunging pangapunten, saking tingkah laku, ucapan-ucapan, tindak tanduk ingkang kurang nyocokidateng panggalehipun Bapak Shohibul Bait mriki sakeluarga. Shoho kangge kulo pribadi sedoyo kesalahan awal ngantos akhir kulo nyuwun pangapunten ingkang sak katah-katahipun.
و بالله التو فيق و الهداية
والسلا م عليكم ورحمة الله وبر كا ته

Read More --►

Nasehat Perkawinan

NASEHAT PERKAWINAN


السلا م عليكم ورحمة الله وبر كا ته
اَلْحْمْدُ لله الّذى سَنَّ لِعِبَادِهِ النِّكَاحَ. وَنَهَا هُمْ عَنِ السِّفَا حِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى سَيِّدِنَ مُحَمَّدٍ الْقَائِلْ : تَنَا كَحُوْا وَتَنَا سَلُوْا فَإِنِّى مُكَاثِرُ بِكُمُ اْلاُمَمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْدُ فَلاَ حَوْلاَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِا للهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ.
Poro Bapak Kiyai, poro pini sepuh, poro tamu undangan ingkang kulo hormati, poro hadirin, lan hadirot ingkang kulo hormati.
Sepindah kawulo muji syukur dateng ngarsanipun Alloh SWT ingkang sampung paring rohmat, taufik shoho hidayah dateng kito sedoyo, sahinggo kito saget pepanggihan wonten ing puniko majlis, dalam rangka menyambut hari kebahagiaan, utawi hari resepsi pernikahan ingkang sanget keramat meniko
Mugi-mugi kerawuhan kito sedoyo meniko kalian Alloh dipun catet dados amal sholeh kito sedoyo. Amien.
Poro rawuh ingkang kulo hormati !
Ingkang kaping kalih mugiho rohmat ta’dzim dan salam bahagia Alloh tansah dipun limpahaken dumateng junjungan kito Nabi Besar Muhammad SAW, soho poro ahli keluarga lan sohabatipun.
Poro rawuh ingkang kulo hormati !
Berbicara tentang nikah meniko sampun mboten terpandang asing di kalangan umat Islam. Kranten menurut ajaran agama Islam, melaksanakaken nikah meniko dipun catat sebagai amal ibadah. Sebab nikah meniko derek sunnahipun kanjeng Nabi, soho ngamalaken dawuhipun kanjeng Nabi :
تَنَا كَحُوْا وَتَنَا سَلُوْ فَإِ نِ‍ى مُكَاثِرُ بِكُمُ اْلاُمَّةَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Ingkang artosipun :
Podo nikaho siro kabeh lan podo duweho keturunan siro kabeh, krono besuk ingsun ing dino qiamat akeh-akehan umat lantaran siro kabeh
Shoho Islam didalam nikah meniko dados syarat syahipun nikah. Menurut Islam, nikah boten dados syah kejawi mboten Islam. Dados kanti meniko saget kito simpulaken, bilih Islam lan nikah, meniko merupakan hal ingkang selalu berhubungan, mboten kenging dipun pisahaken. Sebab nikah di dalam Islam meniko dados amal ibadah. Dene Islam didalam nikah meniko, dados syarat syahipun nikah.
Poro rawuh ingkang kulo hormat !
Salajengipun menurut sebagian Ulama, wonten ingkang jelasaken bilih tembung nikah meniko asalipun tembung arab ingkang terdiri saking tigang huruf. Inggih meniko :
Huruf Nun, Huruf Kaf lan Huruf Ha’ (Nikah نكح) ing tigang huruf kolowahu anggadahi
singkatan utawi anggadahi arti piyambak-piyambak. Nomer setunggal huruf Nun meniko singkatan sangking kata Ni’mat, tegesipun tiang dados manten utawi tiang nikah meniko ngraosaken nikmat lahir lan batin.
Nomer kaleh huruf Kaf, meniko singkatan saking kata Karomah utawi keramat. Tegesipun dados manten meniko selalu dipun mulyaaken selalu keramat, sehinggo panggonan lenggahipun meniko dipun utamaaken wonten ngajeng piyambak kados dene palenggahanipun raja lan permaisuri.
Nomer tigo Huruf Haa meniko singkatan saking kata Hikayah. Ingkang artosipun cerito tegesipun tiyang menawi sampun nikah, meniko maleh saget cerito-cerito kaleh garwanipun, benten kaleh tiang taksih bujangan, menawi wonten kamar tilem piambek kleasak-klesik, glimpang-glimpung, kaleh bantal guling, tapi menawi sampun nikah, yen teng kamar saget cerito-cerito kaleh garwane
Poro rawuh ingkang kulo hormati !!
Kajawi saking meniko taksih wonten malih kewajiban-kewajiban ingkang kedah dipun laksanaaken. Antara suami lan istri. Dene kewajibanupun tiang jaler sebagai suami, meniko kedan mulang dumateng istrinipun ingkang sahe. Shoho perintah ngamalaken dawuh-dawuhipun Alloh kados dene : puoso, sholat, sesuci, adus jinabat, lan sanesipun. Kranten tiang jaler meniko ingkang bertanggung jawab dumateng tiang istri lan putro-putrinipun.
Alloh sampun dawuh wonten Al-Qur’an
الرَّ جَالُ قَوَّامُوْ نَ عَلَى النِّسَآ ءِ
Artosipun :
Bilih tiang jaler meniko ingkang jemenengi/mimpin dateng tiang estri
Dene kewajiban tiang estri dateng tiang jaler, ing antawisipun inggih meniko, menawi dipun sawang ingkang jaler, kedah tansah bingahaken. Lan menawi dipun perintah kedah selalu to’at, utawi manut, selagi perintahipun kolo wahu mboten perkawis maksiat. Shoho menawi dipun tinggal kesah ingkang jaler, tiang estri kedah selalu anjagi dirinipun (utawi badanipun) lan njagi bandanipun, kados dawuhipun kanjeng Nabi, ingkang dipun riwayataken dening shohabat Abi Hurairah, ingkang dawuhipun mekaten :
خَيْرُ النِّسَآءِ إِمْرَأَةٌ إِذَا نَظَرْ تَ إِلَيْهَا سَرَّتْكَ وَاِنْ اَمَرْتَهَا اَطَا عَتْكَ وَاِنْ غِبْتَ عَنْهَا حَفَظَتْكَ فِى مَالِكَ وَنَفْسِهَا
Ingkang artosipun :
Sak apik-apike wong wadon sing naliko siro sawang, deweke tansah bungahake marang siro, lan naliko siro perintah tansah manut lan naliko siro tinggal lungo, tansah jaga awake lan bondo siro
Porp Bapak poro Ibu kintenipun namung mekaten atur kawulo, lintu wekdal Insyaa Allah saget dipun sambung malih.
Kupat lepet taline janur
Lepat luput tetep dadiho sedulur
Akhiripun sedoyo kelepatan kulo awal ngantos akhir kulo nyuwun pangapunten.
و بالله التو فيق و الهداية
والسلا م عليكم ورحمة الله وبر كا ته

Read More --►

Pidato Bahasa Jawa Tentang Maulid Nabi

MAULID NABI MUHAMMAD, SAW

السلا م عليكم ورحمة الله وبر كا ته
الحمد لله الذى أَنْعَمَ عَلَيْنَا بِنِعْمَةِ اْلاِيْمَانِ وَاْلاِسْلاَمِ وَأَرْسَلَ رَسُوْ لَهُ عَلَى كَّا فَّةِ اْلاُمَمِ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى سَيِّدِ نَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ اْلاَنَمِ. وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ الْكِرَامِ. أمّا بعد. فقال الله تعالى فى القر أن الكريم. وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلاَّ رَحْمَةً لِّلْعَالَمِيْنَ.
Hadratul Mukarromin, Poro Ulama’ul amilin. Poro Bapak, poro Ibu, hadirin sekalian ingkang kulo hormati.
Lewat suasana ingkang indah, cerah, terang benderang ing saat meniko, monggo kulo lan panjenengan sedoyo jaler-estri, enom-tuwo sami muji syukur dateng Alloh Kang Maha Kuoso, ingkang nitahaken poro menungso, soho ingkang paring patrapan lan sikso, dumateng tiyang ingkang nglampahi duso, ingkang boten purun tobat, getun lan nelongso, soho boten purun sholat lan poso, mugi-mugi kulo panjenengan pinaringan iman ingkang kuat rusho, sehinggo saget nglampahi perintahipun zat kang murbo waseso, Akhiripun pinaringan gesang aman, damai lan sentoso, Amin yaa Robbal Aaalamin.
Ingkang kaping kaleh, mugiyo Rohmat Alloh lan salam, selali dipun limpahaken dateng kanjeng pejuang Islam, Nabi pemimpin arab lan Ajam, ingkang beto umat manusia saking masa ingkang murko, bengis lan kejam, menuju masa damai, aman lan tentram, yakni masa jahiliyah menuju masa Islamiyah.
Poro Bapak, Ibu, Hadirin sedoyo !
Ingkang kaping tigonipun kulo matur nuwun dumateng sederek pemimpin acara, ingkang sampung paring wekdal dateng kulo. Mugi-mugi, wekdal meniko saget kulo gunakaken sak sahe-sahenipun. AMin
Poro Bapak, poro Ibu ingkang kulo hormati !
Berbicara tentang peringatan “Maulid Nabi”, meniko sampun boten terpandang asing wonten kalangan umat Islam. Sebab pancen sampun dados keharusan, utawi dados hal ingkang perlu, tumrap umat ingkang dipun pimpin meniko mengenang utawi melestarikan sejarah seorang pemimpinipun.
Lha panjenenganipun Rasulullah SAW, meniko setunggalipun pemimpin ingkang sukses perjuanganipun sampun sukses membangun umat manusia saking zaman jahiliyah menuju zaman islamiyah. Hal meniko terbukti wonten kitab-kitab Tareh, wonten kitab Al-Barzanji, wonten sejarah-sejarah Islam, bilih zaman sak derengipun kanjeng Nabi lahir keadaan alam gelap gulita. Menungso dereng mengenal sinten Tuhan ingkang wajib dipun sembah. Taksih katah tiyang ingkang menyembah berhala, menyembah hewan, kayu, watu lan sajenisipun. Saben dinten sami permusuhan, tukar padu, nopo malih, nasih qoum wanita katah ingkang lahir dipun pejahi urip-uripan. Menungso boten mengenal perkemanusiaan. Boten mengenal hukum agama, selajeng kanti sifat Rohman Rohimipun Alloh SWT, wonten ing tengah-tengah kegelapan, meniko dipun terbitaken cahaya ingkang terang benderang, inggih meniko tepat wonten dinten Isnen tanggal 12 Robiul Awwal tahun Fil, utawi tahun Gajah Alloh nglahiraken seorang Rosul supados paring tuntunan, lan membawa Rohmat bagi umat seluruh alam. Terbukti wonten Al-Qur’an surat Al-Anbiya : 107
Ingkang artosipun :
Lan ingsun ora ngutus siro Muhamamd kejobo menehi Rohmat tumrap umat semesta alam”
Poro Rawuh sedoyo ingkang kulo hormati !
Pramilo wonten ing kesempatan meniko, kanti kedatangan wulan maulid meniko, monggo kito nglahiraken roso bungah, kito tingkataken anggen kito syukur dateng Alloh SWT. Lan minongko kangge mbuktekaken anggen kito syukur dateng Alloh SWT. Lan minongko kangge mbuktekaken rasa cinta kito dumateng Rosululloh SAW, kito kedah selalu ngatah-ngatahaken amal kesahenan, berkorban harta benda kangge kepentingan agama Islam. Lan ugi kito kedah sering maos Sholawat Nabi, menyebut asmane kanjeng Nabi, soho kito kedah selalu menjaga lan melestarikan sareat utawi ajaranipun, kranten kito sebagai umat ingkang dados ajaranipun. Keranten kito sebagai umat ingkang mengharap syafatipun benjing ing dinten qiamat, meniko syaratipun kedah cinta kanjeng Nabi. Kados dawuhipun kanjeng Nabi :
مَنْ إِعْتَنَى مَوْ لِدِيْ وَجَبَتْ لَهُ شَفَا عَتِى
Sing sopo wonge gelem nemen-nemeni dino kelahiranku mangko tetep oleh syafaatku
Poro rawuh ingkang kulo hormat !
Pancen tiyang niku menawi cinta kedah netepi rukun telu
( اركان المحبّة ثلا ثة)
Rukunipun cinta meniko wonten tigo
1. Tiyang cinta meniko kedah rela berkorban harta benda. Berkorban demi cinta, tanpa korban cinta sia-sia.
2. Tiang cinta kedah selalu eling lan nyebut asmane ting ingkang dipun cintai, enjing sonten, siang ndalu, selalu emut lan nyebut-nyebut
3. Tiang cinta kedah purun nyocoki lan derek tingkah laku lan perkataanipun tiang ingkang dipun cintai. Tanpa mencocoki lan mengikuti ucapan lan perbuatanipun, cinta bade timbul perselisihan, ingkang akhiripun timbul kegagalan.
Poro Rawuh ingkang kulo hormati !
La’ kito sebagai umatipun kanjeng Nabi menawi kito sampun menyatakan cinta dateng Kanjeng Nabi, meniko kito ugi kedah remen berkorban kangge memperingati dinten maulid ipun Kanjeng Nabi kados ing saat meniko.
Lan maleh, kito kedah sering mahos sholawat, sebagai bukti remen kito dateng kanjeng Nabi. Soho kito kedah purun nindakaken nopo ingkang dados ajaranipun, lan nebihi nopo ingkang dados laranganipun. Kanti mekaten kolowahu, mugi-mugi ingkang hadir ing majelis puniko sageto tergolong dateng umatipun kanjeng Nabi, ingkang saget nampi syafa’atipun, benjang ing dinten qiamat.
Poro rawuh, kintenipun cekap semanten atur kulo, kirang langkungipun kulo nyuwun agungipun pangapunten.
و بالله التو فيق و الهداية
والسلا م عليكم ورحمة الله وبر كا ته



Read More --►

Cara Mengedit Blog biar Keren

Bagaimana sih mengedit blog agar terlihat keren dan unik..? "Gini Mas", Saya kasih tahu kamu sedikit tentang Cara Mengedit Blog Agar Keren. Mungkin ini cuma tips mengedit untuk menambah wawasan sobat. Cara ini menggunakan Inspect elemen laman. Funsinya biar gampang ngedit, dari pada di Edit HTML., kebanyakan ngak bisa kita harapkan.

Dalam Tutorial ini saya menggunakan Browser Google Chrome 25.
Oh ya, kalau browsermu belum ada Inspect Elemen Laman, Download dulu browser terbaru.
OK. Goes to tutorial.
BAGIAN I
  • Kita Coba edit Bagian Body
  • Klik kanan Lalu pilih Inspect elemen
  • Setelah itu muncul tampilan Elemen Source HTML.
  • Coba anda edit satu persatu. (Tenang, ini tidak akan menyimpan ke blog. Setelah di reload semua akan kembali ke semula).
  • Caranya klik yang mau kamu edit
  • Contoh:
    Background:Gray url (http://1.bp.blogspot.com/_-jo2ZCYhKaY/S2PhgfvCgMI/AAAAAAAAFio/qf1LqpR5AwA/s1600/Halloween_Wallpapers_47+%28darkwallz.blogspot.com%29.jpg ) repeat-x fixed

    Color: white (untuk color bisa cari warna html di google kalau belum tahu)

    Font: normal normal 12px 'Arial'
  • Yang lainya bisa kamu teruskan. (Jadinya begini)


BAGIAN II

  • Kita Coba Edit Gadget menjadi emas ( yang ini bagian jam )
  • Klik kanan bagian jam Lalu pilih Inspect element
  • Kita Ganti
    Background:-webkit-gradient(linear,center top,center bottom,from(rgba(193,111,5,0.3)),color-stop(49%,rgba(212,137,8,0.7)),color-stop(50%,rgba(212,137,8,0.7)),to(rgba(193,111,5,0.3)))

    Box shadow:inset 0 2px 12px gold

    Border-radius:50px


  • Untuk Gradient anda bisa belajar di google.
  • Untuk hovernya kamu bisa menambahkan animasi transfrom rotate berputar
Setelah semuanya di edit dan terlihat keren, kamu sekarang bisa memindahkan hasil tadi ke Edit HTML satu persatu. Dan setelah itu kamu Pratinjau Blog. Jika sudah OK, klik Simpan.

Itulah sedikit ilmu Cara Mengedit Blog Agar Keren semoga bermanfaat.
Read More --►

Kumpulan Humor

Kalau lagi jenuh, galau, atau pun sedih, emang rasanya paling enak itu baca-baca cerita lucu, humor yang menyegarkan, foto-foto lucu, ataupun video lucu. Rasanya tuh setelah baca-baca humor lucu, hidup jadi bersemangat lagi, ceria, dan hilanglah rasa suntuk ...dan tentunya segar kembali untuk menatap hari esok.....

Kali ini Uniknih.com akan menyuguhkan beberapa cerita lucu yang semoga saja bisa menghibur bro and sis..alias agan2 semua....


Cerita Lucu ke-1 - Judulnya "KENA TILANG", eng ing eng... .unik ini dia ceritanya

Seorang pegawai terlambat pergi ke kantor, ia tergesa-gesa dengan motornya. Sialnya ditengah jalan terjadi razia dadakan oleh polisi. Prriiittt.., motornya dihentikan oleh polisi. "Mana surat-suratnya!", kata polisi. Sialnya ternyata si pengendara motor itu nggak bawa SIM. "Kamu saya tilang!", seru polisi. "wah, jangan pak, damai saja ya pak..", kata si pengendara sambil memberi uang 20 ribuan. "Ya sudah, kamu pulang lagi, ambil dulu surat kelengkapan yang kurang!".

Si pengendara akhirnya pulang untuk mengambil SIM dan kembali berangkat ke kantor untuk bekerja. Priiitttt.., si pengendara diberhentikan polisi lagi. "Ada apa lagi sih pak?", kata si pengendara. "Anda tidak pakai helm!", kata polisi. Sial banget, gara-gara pulang mengambil SIM malah kelupaan helm, akhirnya si pengendara pulang mengambil helmnya setelah terkuras 20 ribu lagi.

Di tengah jalan saat kembali ke kantor, priiittttt!, "Nih.. surat-surat lengkap, helm udah bawa, serakah amat, ada apa lagi sih pak?", kata pengendara.

"Surat lengkap, helm sudah dipakai.. sekarang motornya mana!!???", seru polisi.unik.


Cerita Lucu ke-2 Judulnya "Cowok Idaman Cewek" ,,,sila gan.. .unikdinikmati...
Cewek : "Mas kerja dimana?"
C0w0k : "Saya cuma usaha beberapa hotel bintang 4 dan 5 di Jakarta dan Bali..."
Cewek : "(W0W...Konglomerat pasti!)... Mas tinggal dimana?"
C0w0k : "Pondok Indah Bukit G0LF..."
Cewek : "(W0W kereenn...Rumah 0rang-0rang "The Haves") Pasti gede rumahnya yah...?"
C0w0k : "Ngga ah...Biasa aja koq...cuma 3000 m2..."
Cewek : "(Busett!) Pasti mobilnya banyak yah...?"
C0w0k : "Sedikit koq...Cuma ada Ferrari. Jaguar. Mercedes. BMW. Mazda..."
Cewek : "(Wah c0w0k idaman gue nihh!!) Mas uda punya istri...?"
C0w0k : "Hmm...Sampai saat ini belum tuh...hehe..."
Cewek : "(Enak juga nih kalu gue bisa jadi bininya...) Mas mer0k0k??"
C0w0k : "Tidak...r0k0k itu tidak bagus untuk kesehatan tubuh..."
Cewek : "(Wah sehat nihh!) Mas suka minum-minuman keras?"
C0w0k : "Tidak d0nk..."
Cewek : "(Gilee...Cool abissss!!) Mas suka maen judi??"
C0w0k : "Nggak...ngapain juga judi? ngabisin duit aja"
Cewek : "(0oohhhh...So sweett...) Mas suka dugem gitu ga??"
C0w0k : "Tidak tidak..."
Cewek : "(Iihh...sh0leh banget nih c0w0kk!) Mas udah naik haji?"
C0w0k : "Yah...baru 3x dan umr0h paling 6x..."
Cewek : "(Subhanallah...cal0n surgawi...) H0binya apa sih mas?"
C0w0k : "BOH0NGIN 0rang......"


Cerita Lucu ke-3 Judulnya "Jangan Semir Rambut Sebelum Cukur"..monggo gan
Seorang pria masuk ke sebuah salon tata rambut berkelas untuk pertama kalinya. Dia tidak tahu cara dan langkah-langkahnya potong rambut. Menghadapi sambutan para pelayan yang sangat antusias, ia khawatir dirinya diremehkan dan kehilangan muka.
"Cucilah rambut dulu ke lantai 2."

"Oke."
Sehabis cuci rambut, pemangkas mengusulkan: "Rambut Bapak banyak yang sudah putih, bagaimana kalau disemir menjadi hitam?"
Sesudah rambutnya disemir hitam, si pemangkas bertanya lebih lanjut: "Bapak ingin potong rambut model apa?"
"Pelontos aja, Pak," jawab pria itu.

Cerita Lucu ke-4 Judulnya "Petani, Polisi, dan Lalat Bulat"

Pada suatu hari ada seorang petani yang mengendarai mobil lalu di STOP ma polisi.
polisi : “maaf pak, anda melewati batas kecepatan dan harus saya tilang”
petani : “OK” sambil melihat polisi itu mengusir lalat yang terbang dikepalanya.
polisi : ” lalat ini sangat menyebalkan sekali” polisi itu ngedumel.
petani : “Iya” petani itu berkata “itu namanya lalat bulat”
polisi : “Apa?? Lalat bulat??”
petani : “Iya, mereka selalu membentuk bulatan ketika terbang di dekat pantat sapi”, “lalat2 itu lalat bulat” cerita lucu
polisi : “Kamu bukannya lagi ngatain saya pantat sapi kan??” tanya polisi itu sambil marah.
petani : “tidak, saya tidak mengatakan itu” balas petani itu ” tetapi kamu tidak bisa membohongi kenyataan bahwa mereka terbang di dekat kepala kamu”

Cerita Lucu ke-5 Judulnya "Dokter & Toilet"

Seorang dokter baru pulang ke rumah tengah malam, dan mendapati toiletnya mampet. Dia berkata kepada istrinya,
"Bu cepat telpon pak Bejo tukang langganan kita"
"Jam 2 pagi mau telpon tukang? Yang bener aja Pak!"
"Lha emang apa salahnya? Bapak juga sering dipanggil pasien jam segini"
Jadilah si ibu menelpon sang tukang, yang dalam pembicaraannya rada kesel karena mesti datang jam segitu. Si Ibu langsung mengatakan hal yang sama,
"Khan bapak juga sering dipanggil tengah malam gak papa, kenapa pak Bejo marah2?"
Pukul 3:30 sang tukang tiba dengan mata merah. Sang dokter langsung mengantarnya ketoilet yang mampet itu. Si tukang mengambil 2 butir tablet dari sakunya, menjatuhkannya ke dalam toilet dan berkata,
"Kalau tidak ada perubahan, telepon saya nanti siang!"

Cerita Lucu ke-6 Judulnya "3 Warga Negara: Amerika, Jepang, dan Indonesia"

3 Orang tengah terdiam menikmati kehangatan sauna, yaitu orang dari Amerika, Jepang dan Indonesia.
Keheningan didalam ruangan sauna dipecahkan oleh bunyi, ..bip,...bip,....bip... Orang Amerika membuka telapak tangan kirinya, dan membaca tulisan yang tertulis ditelapak tangannya itu. Dua rekan se 'sauna' nya dengan kagum melihat tulisan yang muncul ditelapak tangan orang Amerika tersebut.
"Oh, telapak tangan saya telah ditanamkan chips, saya dapat langsung menerima pesan SMS tanpa alat , SMS nya langung tampil ditelapak tangan saya,..." ujar si Amerika ketika melihat kedua rekannya bengong.

Sesaat kemudian terdengar dering telepon, orang Jepang mengangkat tangan kanannya, jempol didekatkan ke telinga sedangkan jari kelingking kebibirnya, "Oh maaf, saya terima telepon dulu, tangan saya sudah berisi chips, saya dapat menerima dan berbicara melalui 2 jari saya tanpa menggunakan HP" kata si Jepang.

Melihat semua itu, orang Indonesia mulai gugup, Apa yang bisa saya tunjukkan untuk mengalahkan orang orang ini? pikirnya. Karena stress, keinginannya untuk buang air besar tidak tertahankan lagi.
Usai buang air, dia kembali lagi ke ruang sauna, tetapi karena tidak biasa membasuh bokongnya dengan kertas toilet, seuntai kertas toilet masih berjuntai di belahan bokongnya.  cerita lucu

Dengan keheranan orang Jepang dan orang Amerika menunjuk ke untaian kertas 'sisa' tsb dan berkata: "Kertas apa itu yang tergantung dibokong anda...?"
"Oh maaf, saya baru terima Fax.." jawab orang Indonesia tersebut.   cerita lucu


Cerita Lucu ke-7 Judulnya "Bahasa Indonesia vs Bahasa Silet Investigasi (Dalam gaya berbicara Peni Rose)"

Bahasa Indonesia: selingkuh
Bahasa Silet: goncangan kesetiaan cinta kini kandas sudah

Bahasa Indonesia: kangen
Bahasa Silet : sedang dilanda rasa rindu nan menggelora sehingga tak bisa tidur semalaman .

Bahasa Indonesia: Galau
Bahasa Silet: Lara merundung menyesakkan dada, sungguh hanya kekasih pelipurnya .

Bahasa Indonesia: kawin
Bahasa Silet: Erangan nafsu pemecah sukma di malam syahdu

Bahasa Indonesia: cantik
Bahasa Silet: raga nan indah bak intan permata bagaikan ratu cleopatra .

Bahasa Indonesia: Kangen mantan
Bahasa Silet: Hati masygul yang berderik laksana sungai kering mengungkung ikan-ikan penuh dahaga .

Bahasa Indonesia: kebelet boker
Bahasa Silet: desakan jiwa dan nurani menyemburatkan rona tertahan ingin bebas tapi tak berdaya dihadapan yang tercinta .

Bahasa Indonesia: Upil
Bahasa Silet: Butir-butir debu dalam rongga kehidupan

Bahasa Indonesia: ciuman
Bahasa Silet: 2 bibir bertaut merenda kasih saling berkatub seakan tak ingin lepas membuat jiwa menggelora penuh asa .

Bahasa Indonesia : bau jigong
Bahasa Silet: semerbak aroma menusuk sukma,nista tak tertertahankan menggetarkan tirani

Bahasa Indonesia: Ngantuk
Bahasa Silet: dua jendela hati yang tak kuasa menahan rasa menutup hari .

Bahasa Indonesia: nonton SM*SH
Bahasa Silet: termenung sejenak meresapi para pria nan elok mencolok membuat mata tercolok .

Bahasa Indonesia: penggemar Justin Bieber
Bahasa Silet: perawan2 labil yg menggelinjang di depan panggung .

Bahasa Indonesia: lapar
Bahasa Silet: Erangan batin yang berkobar dalam rongga kenistaan hingga menjerit, menjalar asa kehampaan .

Bahasa Indonesia: kentut
Bahasa Silet: sekelebat nirwana yang memaksa batas norma.

Bahasa Indonesia: abis boker
Bahasa Silet: setelah bergeming dg deru asa hingga bersimbah peluh akhirnya tergores senyum diwajah….

Selamat meniknati cerita lucu ...kalau ketawa terus segera hubungi DOkter..
Klau belum bisa ketawa juga, bersambung ke update cerita lucu berikutnya...ditunggu ya...
Read More --►