Muhammad Subkhan (Aan)
Bekerja di Kementerian Agama
Laki-laki, 32 tahun

Cilacap, Indonesia

Kegagalan adalah awal dari suatu keberhasilan.
::
Start
Nayaka Marvellino Subkhan
Shutdown

Navbar3

Cari Blog Ini

Selasa, 09 Desember 2014

HARAMNYA QUIZ SMS DAN SMS RAMAL

KHUTBAH JUMAT “HARAMNYA QUIZ SMS DAN SMS RAMAL ” Oleh: Dalyana, S.Pd., M.Pd.

A. Pendahuluan:
Hadirin Jamaah Jumah Rohiemakumulloh!
Puji dan syukur, marilah kita panjatkan ke hadirat Alloh SWT, yang telah melimpahkan berbagai nikmat, taufiq dan hidayah kepada kita sekalian, sehingga saat ini kita masih dapat berkumpul dan menunaikan ibadah jumah di Masjid yang mulia ini. Sholawat dan salam, semoga tercurah ke haribaan Nabi Muhammad SAW, ahli keluarga, para sahabat dan orang-orang yang mau mengikuti petunjuk beliau, hingga akhir jaman kelak.

B. Isi Khutbah
Hadirin Jamaah Jumah Rohiemakumulloh!
Sebagaimana kita maklum, bahwa akhir – akhir ini, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi amatlah pesat. Kemajuan itu tentu saja akan berdampak positif atau negatif, sangat tergantung bagaimana kita memanfaatkannya. Kita ambil salah satu contohnya adalah keberadaan HP (Hand phone). Dampak positif dari alat komunikasi HP ini tentulah sangat banyak, salah satunya adalah dapat memperlancar komunikasi.
Namun perlu pula kita sadari, adanya dampak negatif terhadap alat komunikasi HP ini. Mengingat keterbatasan waktu, hanya akan kami bahas dua contoh dampak negatif dari HP ini bagi kemimanan dan amal kita kaum muslimin dan muslimat.

Hadirin Jamaah Jumah Rohiemakumulloh!
Sebagai contoh pertama, sebagaimana kita maklum bahwa akhir – akhir ini, melalui berbagai stasiun TV, banyak menawarkan berbagai Quiz (Undian) Berhadiah melalui SMS. Seperti Quiz Bola, Tebak Kata, termasuk Quiz Romadlon, Quiz Sahur, yang biasa ditayangkan selama bulan Romadlon penuh, dengan menjawab beberapa pertanyaan yang sangat mudah, kemudian dikirim ke operator. Nah bagi yang beruntung maka akan mendapatkan sampai hadiah jutaan rupiah bahkan ada hadiah umrah.
Kalau kita perhatikan dengan seksama, di dalam Quiz tersebut, jelas terdapat unsur – unsur judi di dalamnya, yakni: untung – untungan/ mengundi nasib, adanya pihak yang dirugikan (yakni para pengirim SMS) dan adanya pihak yang diuntungkan, yakni Panitia Penyelenggara dan Operator Telkom (maka, jangan heran jika para pemirsa sering dihimbau untuk mengirim jawaban sebanyak – banyaknya, dan dengan tarif khusus, yang lebih mahal dari tarif SMS biasa).
Dengan adanya unsur – unsur perjudian itu, maka para ulama sepakat bahwa berbagai Quiz di TV melalui SMS itu adalah Judi yang 14 abad lalu Islam telah mengharamkannya, sebagaimana Firman Alloh dalam QS. Al – Maidah: 90.
“Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah (dengan alat apapun termasuk SMS), adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan”

Hadirin Jamaah Jumah Rohiemakumulloh!
Sebagai contoh kedua, sebagaimana kita maklum bahwa akhir – akhir ini, juga melalui berbagai stasiun TV, Para Dukun dan Para Normal Kondang, seperti Ki Joko Bodo, Mama Laurent dll, juga menawarkan SMS RAMAL. Hanya dengan mengirim SMS spasi Ramal kemudian ketik permasalahan yang diahadapi oleh pengirim SMS (misalnya masalah: Nasib, Jodoh, Pekerjaan yang cocok dll), maka Para Dukun/ Para Normal itu, akan menjawab dengan ramalan – ramalan mereka.
Padahal kita maklum, bahwa kita umat Ismal dilarang mendatangi atau mempercayai berbagai bentuk ramalan para dukun/ para normal/ tukang tebak sejak 14 abad yang silam.
Sebagaimana  Nabi SAW bersabda:
 “Barang siapa datang kepada dukun/ para normal/ tukang ramal, kemudian ia menanyakan sesuatu (minta diramal tentang nasib, jodoh, pekerjaan yang cocok dll), kemudian ia mempercayainya, maka tidak akan diterima sholatnya, selama 40 hari” (HSh.R. Muslim; Umar Hasyim:125).

C. Penutup
Hadirin Jamaah Jumah Rohiemakumulloh!
Tentu saja masih banyak dampak negatif dari penggunaan HP ini. Misalnya peredaran gambar – gambar porno dan film – film porno yang banyak beredar melalui HP dll. Tentu saja bukan Hp-nya yang haram, tapi penggunaan HP yang salah itulah yang haram. Oleh karena itu, terlebih dalam rangka menyambut bulan Romadlon 1429 H, yang sebentar lagi akan hadir di tengah – tengah kita,  marilah, kita jaga diri kita, keluarga kita, anak – anak kita dan saudara kita kaum muslimin dan muslimat, dari penggunaan HP yang salah, sehingga bisa merusak keimanan dan merusak ibadah kita, yang pada akhirnya akan memasukkan kita ke dalam neraka di akhirat kelak, Na’udzubillahi mindzalika!

Untuk menutup khutbah kali ini, marilah kita perhatikan QS. An-Nisa: 48:
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia Telah berbuat dosa yang besar”
Read More --►

MUDAHNYA BELAJAR AL – QURAN

KHUTBAH JUMAT “MUDAHNYA BELAJAR AL – QURAN” Oleh: Dalyana, S.Pd., M.Pd.

A. Pembukaan

Hadirin Jamaah Jumah rohiemakumulloh.
Sebagaimana kita maklum, bahwa fungsi Al – Quran bagi manusia di antaranya adalah sebagai Bacaan dan sebagai Petunjuk, agar kehidupan manusia selamat dan sejahtera di dunia, maupun di akherat.
Mengenai fungsi Al – Quran sebagai bahan bacaan, mungkin kita tidak perlu khawatir, karena dengan ditemukanna Metode Qiroati, Metode Iqra’ dan Metode Cara Cepat Belajar Membaca Al = Quran lainnya, maka kalau dulu kita yang tua – tua untuk belajar membaca Al – Quran itu perlu waktu bertahun – tahun, maka kini Alhamdulillah, anak – anak dan cucu – cucu kita yang masih usia TK/ SD/ MI telah lancar membaca Al – Quran. Sehingga tidak mengherankan, bila saat ini hampir 90 % lebih umat Islam telah pandai membaca Al – Quran.
Namun hadirin, tentang fungsi Al – Quran sebagai petunjuk, terasa masih sangat memprihatinkan. Kenapa demikian, karena kita maklum, bahwa Al – Quran diturunkan dalam bahasa Arab, sementara hampir 90 % umat Islam bukan Bangsa Arab dan tidak pandai bahasa Arab. Sehingga, bagaimana kita kita bisa menggunakan Al – Quran yang berbahasa Arab itu sebagai petunjuk dengan baik, manakala apa yang kita baca kita tidak paham apa arti dan maksudnya.
Ibaratnya, kalau kita sedang naik kendaraan, tiba – tiba di persimpangan jalan ada lampu tanda lalu lintas merah menyala. Kalau kita tahu, bahwa lampu merah itu artinya kita harus berhenti, tentu kita akan berhenti, sehingga terhindarlah kita dari tilang Polisi atau kemungkinan celaka. Namun bagaimana kalau kita tidak tahu apa arti tanda lampu merah yang menyala itu? Mungkin kita akan jalan terus, sehingga kemungkinan, masih mending kalau Cuma kena tilang Polisi! Tapi kalau celaka, siapa yang salah? Tentu kita sendiri, kenapa tidak mau mencari tahu apa artu tanda – tanda petunjuk lampu lalu lintas.
B. Isi Khutbah 
Hadirin Jamaah Jumah rohiemakumulloh
Mengingat pentingnya belajar terjemah Al – Quran ini, maka melualui khutbah kali ini, kami mencoba menunjukkan betapa mudahnya belajar Terjemah Al – Quran. Dengan harapan mudah – mudahan, kalau saya tahu bahwa di Masjid ini sejak beberapa bulan yang lalu telah dimulai adanya kelompok bapak – bapak yang belajar terjemah Al – Quran, akan menyusul kelompok ibu – ibu, kelompok remaja,  kelompok TPA. Bahkan harapan kami akan tumbuh subur kelompok – kelompok belajar terjemah Al – quran itu di Masjid – Masjid dan di Langgar – Langgar/ Musholla lain, sebagaimana tumbuhnya TKA dan TPA.
Hadirin Jamaah Jumah rohiemakumulloh
Tentang mudahnya belajar terjemah Al – Quran ini, kami sebutkan beberapa alasan sebagai berikut.
1.       Di Jakarta telah dikembangkan dan diujicobakan di berbagai Masjid dan Musholla, bahkan di kantor – kantor suatu Metode/ Cara Cepat Belajar Terjemah Al – Quran 40 Jam, sebagaimana telah pula dilaksanakan di Masjid ini. Dengan metode itu, Alhamdulillah, anak – anak usia SD kelas V ke atas,  Bapak – Bapak dan Ibu – Ibu Beberapa Jamaah Pengajian di Masjid, Langgar/ Musholla di berbagai wilayah di Indonesia, , ternyata setelah melalui penyajian materi dan latihan secara intensif sesuai dengan waktu yang disediakan ( 40 jam/ 20 kali pertemuan) mereka telah mampu menterjemah Al-Quran kata demi kata (secara lafdziyah) bterutama pada Juz I, sesuai dengan isi Materi Pada Buku ini maupun pada ayat – ayat lainnya, meskipun masih taraf pemula (belum pada taraf mahir).
Alloh SWT telah menjamin bahwa akan diberikan kemudahan bagi orang – orang yang mau belajar Al-Quran, baik belajar membaca maupun menterjemahkan Al-Quran, sebagaimana Alloh berfirman dalam QS. Al – Qomar (54) ayat ke - 17, 22, 32 dan 40.
“Dan sesungguhnya benar - benar telah kami mudahkan Al-Quran itu untuk pelajaran (peringatan), Maka Adakah orang yang mau mengambil pelajaran (mau mempelajari)?”
Penjelasan: Ayat tersebut disebutkan oleh Alloh dalam surah yang sama sampai 4 kali, ini di samping menunjukkan pentingnya ayat ini juga menunjukkan agar kita benar-benar memperhatikan bahwa Alloh telah memudahkan bagi orang – orang yang mau mempelajari Al – Quran, baik membaca maupun menterjemahkan Al-Quran. Ingat syaratnya hanya mau/ punya kemauan tidak harus mampu atau pintar.  Ini terbukti telah ditemukannya berbagai metode atau cara cepat belajar membaca Al – Quran, seperti Metode Iqra’, Qiro’ati dll. termasuk cara cepat belajar menterjemah Al – Quran sepereti yang dikembangkan di Jakarta, maupun seperti yang Penulis lakukan selama ini.
1.       Di dalam Al – Quran yang terdiri dari 30 Juz itu kurang lebih terdiri atas 110.000 suku kata, di mana 79 % terdiri atas suku kata yang diulang – ulang. Misalnya: ttûïÏ%©!$#
yang artinya: orang- orang yang (ini diulang sebanyak 810 kali) ,  “         dan         “ artinya: mereka diulang di juz I diulang 97 kali, di juz II diulang 66 kali, di juz III diulang 79 kali, di juz IV diulang 120 kali, di juz V diulang 114 kali, di juz VI diulang 135 kali dan seterusnya. Kata “                        “ yang artinya juga mereka diulang 205 kali dan kata “                        “ artinya Alloh  diulang 2.698 kali dan masih banyak kata – kata lain yang juga diulang – ulang di dalam Al – Quran.
2.       Karena banyaknya kata – kata dalam Al- Quran yang diualg – ulang itulah, maka untuk  belajar Terjemah Al – Quran jangan melihat tebalnya Al – Quran, tetapi untuk bisa menterjemah Al – Quran cukup menguasai terjemah dari kata – kata yang terdapat dalam QS.Al – Fatihah dan QS. Al – Baqarah, terutama pada Juz I  yang terdiri atas 3.624 suku kata yang dibagi dalam 20 kali pertemuan, Insyaa Alloh dengan berbekal kemauan yang keras dan latihan yang intensif, kita akan mampu menterjemah Al – Quran yang terdiri dari 30 Juz itu, kata demi kata atau secara lafdziyah.
Hadirin Jamaah Jumah rohiemakumulloh
Mungkin timbul pertanyaan atau keragu – raguan, apakah bisa belajar terjemah Al – Quran tanpa harus mempelajari/ menguasai Ilmu Nahwu, Shorof dan Balaghoh?  Pertanyaan atau keraguan itu kami jawab sebagai berikut: memang idialnya begitu, namun mengingat untuk mempelajari Ilmu Nahwu, Shorof dan Balaghoh itu perlu waktu yang relatif lama, maka kalau mau belajar terjemah Al – Quran harus menunggu menguasai ilmu – ilmu itu, kapan belajar terjemahnya.
Oleh karena itu ternyata memang pada tahap awal telah terbukti bisa saja belajar terjemah Al-Quran, tanpa harus belajar Ilmu Nahwu, Shorof dan Balaghoh terlebih dahulu. Namun tentu saja akan lebih bagus apa bila belajar terjemah Al – Quran itu dibarengi dengan belajar Ilmu Nahwu, Shorof dan Balaghoh.
C. Penutup
Hadirin Jamaah Jumah rohiemakumulloh
Demikianlah apa yang dapat kami sampaikan, mudah – mudahan, sesuai dengan harapan, akan dapat menambah motivasi atau semangat bagi bapak – bapak atau saudara – saudara yang telah mengikuti belajar terjemah Al – Quran di Masjid ini maupun di tempat lain, serta akan mendorong Bapak – bapak, ibu – ibu, para remaja dan anak – anak yang belum mau belajar, akan segera menyusul untuk belajar. Ingat, tidak ada kata terlambat untuk belajar dan masih lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali. Harapan selanjutnya, mudah – mudahan, akan tumbuh subur kelompok – kelompok pengajian terjemah Al – Quran ini di berbagai Masjid dan Musholla, sebagaimana tumbuh suburnya TKA dan TPA selama ini.
Dengan demikian, dengan semakin banyaknya umat Islam yang paham terjemah Al – Quran, akan semakin baik pula pemahaman dan pengamalan Umat Islam terhadap Al – Quran, sehingga tidak tumbuh subur lagi aliran – aliran sesat di kalangan Umat Islam.
Akhirnya, akan selamtalah kehidupan kita umat Islam, baik di dunia maupun di akhirat kelak. Aamien yaa Robbal ‘Aalamien.
Sebagaimana Nabi Muhammad SAW bersabda: “Telah aku tinggalkan kepadamu sekalian dua perkara, di mana jika kamu sekalian berpegang teguh pada keduanya, maka tidaklah kamu sekalian akan tersesat (selamtlah) untuk selama – lamanaya, yaitu: “Kuta Alloh (Al – Quran) dan Sunnah Rosul (Hadits)”    (Al – Hadits).
Read More --►

APAKAH KITA TERMASUK GOLONGAN UMAT ISLAM MENINGGALKAN AL – QURAN ?

KHUTBAH JUMAT“APAKAH KITA TERMASUK GOLONGAN UMAT ISLAM MENINGGALKAN AL – QURAN ?” Oleh: Dalyana, S.Pd., M.Pd.


Pendahuluan:
Hadirin Jamaah Jumah Rohiemakumulloh!

Puji dan syukur, marilah kita panjatkan ke hadirat Alloh SWT, yang telah melimpahkan berbagai nikmat, taufiq dan hidayah kepada kita sekalian, sehingga saat ini kita masih dapat berkumpul dan menunaikan ibadah jumah di Masjid yang mulia ini. Sholawat dan salam, semoga tercurah ke haribaan Nabi Muhammad SAW, ahli keluarga, para sahabat dan orang-orang yang mau mengikuti petunjuk beliau, hingga akhir jaman kelak.

Hadirin Jamaah Jumah Rohiemakumulloh!

Sebagaimana kita maklum, bahwa Al _ Quran itu diturunkan kepada kita Umat Islam menggunakan bahasa Arab. Oleh karenanya, kewajiban kita selaku umat Islam terhadap Al – Quran adalah, mempelajari cara membacanya, mempelajari cara menterjemahnya, mengamalkan dan mendakwahkan isi kandungannya.

Namun sayangnya, justru kebanyakan kita Umat Islam malah justru meninggalkan dan mengabaikannya. Hal ini sebagaimana pernah diadukan oleh Nabi Muhammad SAW kepada Alloh SWT, yang diabadikan dalam Al – Quran Surah Al – Furqon (25) ayat 30, yang berbunyi:
Dan Rasul telah bersabda (mengadukan hal umatnya kepada Alloh) dengan bersabda: "Ya Tuhanku, Sesungguhnya kaumku menjadikan Al Quran itu sebagai mahjuuro".

Apakah arti kata “mahjuuro” ?, dalam Tafsir Jalalain disebutkan bahwa kata “mahjuuro”, diartikan sebagai “sesuatu yang ditinggalkan atau diabaikan atau diacuhkan”. Dengan demikian ayat di atas mengandung pengertian bahwa, Nabi mengadukan halnya, bahwa Umat Islam ini, telah banyak yang meninggalkan atau mengabaikan atau mengacuhkan Al – Quran.

Masalahnya adalah:  Siapa sajakah yang termasuk golongan orang – orang yang meninggalkan Al – Quran itu?

Hadirin Jamaah Jumah Rohiemakumulloh!
Sesuai dengan kewajiban kita Umat Islam terhadap Al – Quran, sebagaimana saya sebutkan di awal khutbah ini, maka setidaknya terdapat 4 golongan, orang – orang yang termasuk meninggalkan/ mengabaikan/ mengacuhkan Al – Quran itu. Siapa sajakah mereka itu ?, Mereka itu adalah:
1)      Orang – orang yang tidak bisa membaca Al – Quran dan tidak mau mempelajari cara membaca Al – Quran. Sekalipun mereka tidak bisa membaca Al – Quran, tetapi jika masih mau mengaji membaca Al – Quran, tentu tidak termasuk di dalamnya.
2)      Orang – orang yang bisa membaca Al – Quran, tetapi tidak bisa mengartika/ menerjemahkan/ menafsirkannya dan tidak mau belajar bagaimana cara menterjemah dan menafsirkan ayat – ayat Al – Quran.
3)      Orang – orang yang bisa membaca, bisa mengartikan/ menafsirkan, tetapi mereka tidak mengamalkan isi kandungan Al – Quran.
4)      Orang – orang yang bisa membaca, bisa mengartikan/ menafsirkan dan mengamalkan isi kandungan Al - Quran, tetapi tidak sanggup untuk mendakwahkan isi kandungannya, setidaknya untuk kalangan keluarga mereka sendiri.

Hadirin Jamaah Jumah Rohiemakumulloh!

Dari uraian di atas, marilah kita menginstropeksi dan bertanya pada diri kita msing – masing, Apakah kita termasuk di dalam salah satu dari 4 golongan di atas? Kalau kita tidak termasuk di dalamnya, tentu kita bersyukur dan memang itu yang kita harapkan. Namun, kalau kita termasuk di dalamnya, bagaimana jalan keluarnya?

Hadirin Jamaah Jumah Rohiemakumulloh!
Kalau kebetulan selama ini kita masih termasuk salah satu dari golongan orang – orang yang telah mengabaikan/ mengacuhkan/ meninggalkan Al – Quran sebagaimana keterangan di atas, maka tiada jalan lain, kecuali kita harus segera beristighfar atau memohon ampun kepada Alloh SWT atas kelalaian kita selama ini. Selanjutnya marilah kita, baik anak – anak, para pemuda dan termasuk generasi tua, agar segera berlomba – lomba berusaha untuk keluar dari keempat golongan di atas sejak saat ini dan seterusnya ke depan, dengan cara – cara sebagai berikut:
1)      Bagi kita yang belum bisa membaca Al – Quran, harus segera belajar membaca, menterjemah, megamalkan dan mendakwahkan Al – Quran.
2)      Bagi kita yang baru bisa membaca tetapi belum bisa menterjemah, Al – Quran, harus segera belajar menterjemah, megamalkan dan mendakwahkan Al – Quran.
3)      Bagi kita yang sudah bisa membaca, bisa menterjemah, tetapi masih sering mengabaikan perintah dan melanggar larangan Al – Quran, harus segera bertobat dan berusaha untuk segera mengamalkan dan mendakwahkan Al – Quran.
4)      Bagi kita yang sudah bisa membaca, menterjemah dan mengamalkan Al – Quran, harus segera belajar bagaimana mendakwahkan Al – Quran kepada keluarga dan masyarakat di lingkungan kita masing – masing.

Jangan sampai seperti yang terjadi saat ini, kita Umat Islam di mana – mana justru miskin dan tertinggal dalam berbagai bidang kehidupan dari umat lain. Bahkan tidak sedikit saudara – saudara kita Umat Islam yang kini malah ditindas dan dijajah oleh Umat lain, seperti di Palestina, Philipina Selatan, Afganistan, Iraq dll. Itu semua tiada lain penyebabnya, karena kebanyakan kita Umat Islam banyak yang meninggalkan Al – Quran, sementara umat lain justru mengamalkan ayat – ayat Al – Quran, tetapi untuk kepentingan mengalahkan dan menindas Umat Islam.

Janganlah sampai kita punya pandangan bahwa belajar Al – Quran itu sulit dan perlu waktu yang lama. Sebab kini telah ditemukan berbagai metode atau cara cepat untuk belajar membaca dan menterjemah Al – Quran. Hal ini semakin membuktikan kebenaran janji atau jaminan Alloh SWT, bahwa belajar membaca dan menterjemah Al – Quran itu akan dimudahkan, asalkan kita punya kemauan. Hal ini ditegaskan oleh Alloh dalam QS. . Al – Qomar (54) ayat ke - 17, 22, 32 dan 40.

“Dan sesungguhnya benar - benar telah kami mudahkan Al-Quran itu untuk pelajaran (peringatan), Maka Adakah orang yang mau mengambil pelajaran (mau mempelajari)?”

Insyaa Alloh, kalau kita Umat Islam tidak ada lagi banyak yang meninggalkan Al – Quran, maka kita akan menjadi umat yang maju, uamat yang jaya, umat yang tidak lagi tertinggal, tertindas dan terjajah oleh Umat/ bangsa lain. Bahkan kita akan bahagia dan sejahtera di dunia ini maupun di akhirat kelak. Aamien, yaa Robbal ‘Aalaien.
Read More --►

PERLU KEHATI – HATIAN DALAM BEROBAT

KHUTBAH JUMAH “PERLU KEHATI – HATIAN DALAM BEROBAT”


         A.  Pembukaan

Hadirin Jamaah Jumah Rohiemakumulloh,
Seiring dengan munculnya berbagai macam penyakit yang sulit disembuhkan melalui dunia medis (kedokteran) maka, akhir – akhir ini begitu banyak bermunculan berbagai teknik atau cara pengobatan alternative yang ditawarkan kepada kita. Baik pengobatan dengan reiki, prana, teknik pernapasan, bioenergi, pengobatan jarak jauh maupun pengobatan dengan tenaga dalam. Penawaannyapun melalui berbagai macam cara. Baik melalui televisi, Koran, majalah maupun melalui berbagai selebaran di jalan – jalan atau dari rumah ke rumah. Baik yang membayar hingga jutaan rupiah, membayar seikhlasnya, sampai yang cuma – cuma atau gratis.
Dengan penawarannya yang sanggup menyembuhkan berbagai macam penyakit tanpa operasi, terlebih lagi dengan kehebatan sang Pengobat yang telah terbukti banyak pasien yang berhasil disembuhkan, maka tidak mengherankan ketika dibuka pengobatan alternative tersebut, apa lagi gratis, maka berbondong – bondonglah orang – orang ke sana, termasuk umat Islam, yang tanpa pertimbangan bagaimanakah cara pengobatan tersebut, jika ditinjau dari syari’at Islam. 
Masalahnya adalah: (1) Kenapa  jika kita sakit wajib berusaha untuk berobat dan berdo'a dan tidak boleh hanya bertawakal saja, apatah lagi berputus asa? (2) Pengobatan yang seperti apa yang dilarang dalam Islam? dan (3) Pengobatan seperti apa yang dibenarkan dalam Islam?

B. Isi Khutbah
Hadirin Jamaah Jumah Rohiemakumulloh!
  Karena Nabi Muhammad SAW melalui beberapa sabdanya menyatakan agar seseorang yang sakit itu mesti berobat dan berdoa, tetapi tidak boleh berobat dengan sembarang obat dan dengan sembarang cara, tidak boleh kita berobat dengan barang ataupun cara pengobatan yang haram. Meskipun demikian, selanjutnya urusan sembuh atau tidaknya barulah ia  wajib bertawakal kepada Alloh SWT. Karena berobat itu merupakan suatu usaha atau ikhtiar. Sedang kita maklum bahwa wajib hukumnya setiap orang untuk berusaha, berdoa dan bertawakal dan tidak tidak dibenarkan kita hanya berdoa dan bertawakal saja.
Beberapa  contoh barang haram yang tidak boleh untuk berobat itu antara lain: hamar, darah, daging babi dll. Adapun contoh cara pengobatan yang haram itu antara lain: pengobatan dengan sihir, pengobatan dengan mantera yang mengandung kata – kata syirik atau kata – kata yang tidak diketahui maknanya, pengobatan dengan sihir, minta bantuan jin/ syaitan seperti yang dilakukan oleh para dukun tukang sihir.
Sebagaimana dijelaskan dalam beberapa hadits/ sabda Nabi Muhammad SAW, berikut ini:
1.       “Sesungguhnya Alloh telah menurunkan penyakit dan juga obatnya dan Dia telah mengadakan obat bagi tiap – tiap penyakit. Maka (bila kau sakit) berobatlah, tetapi janganlah kamu berobat dengan (barang atau caa) yang haram”  (H.Sh.R. Abu Dawud; Umar Hasyim: 181).
2.       “Sesungguhnya arak itu bukan obat, tetapi ia itu penyakit” (H.Sh.R. Muslim dan Tirmidzi; Umar Hasyim: 180 – 181).
3.       “Sesungguhnya Alloh tidak membuat obat penyembuh penyakitmu, di dalam apa – apa yang telah diharamkan atasmu” (H.Sh.R. Bukhari; Umar Hasyim: 181).
4.       “Barang siapa datang kepada dukun (tukang ramal), lalu ia menanyakan sesuatu padanya dan ia mempercayainya, maka tidak akan diterima shalanya selama 40 hari” (H.Sh.R. Muslim; Umar Hasyim: 123).
5.       “Bukanlah dari golongan kami orang yang bertathayur atau orang yang bertenung atau minta ditenung atau mensihir atau minta disihir” (H.R. Bazzaar dan Thabrani; Umar Hasyim: 145).
6.       “Jauhilah hal – hal yang mencelakakan, yaitu: syirik kepada Alloh dan sihir” (H.Sh.R. Bukhari; Umar Hasyim: 145).
7.       “Sesungguhnya jampi – jampi (mantera), tangkal (azimat) dan guna – guna adalah syirik” (H.Sh.R. Ibnu Hibban dan Hakim; Umar Hasyim: 213).
8.       “Barang siapa yang menggantungkan azimat, maka ia jadi musyrik” (H.R. Ahmad; Umar Hasyim: 213).

Lantas Bagaimanakah Cara Pengobatan Yang Dibenarkan Menurut Islam?

Hadirin Jamaah Jumah Rohiemakumulloh!
Mengingat masalah berobat ini termasuk masalah atau urusan dunia atau bukan urusan ibadah, maka berlakulah qaidah ushul fiqih “Bahwa semua urusan dunia adalah halal, bisa berubah menjadi haram atau makhruh apa bila ada dalil yang melarang atau yang memalngkannya”. Sesuai pula dengan sabda Nabi Muhammad SAW: yang menyatakan bahwa: “Kamu lebih tahu tentang urusan duniamu” (Al – Hadits).
Berdasarkan keterangan di atas segala cara pengobatan, sepanjang tidak menggunakan barang atau cara yang haram, seperti keterangan pada bagian A tentu dibolehkan. Namun tentu saja akan lebih tepat apa bila pengobatan itu dilakukan oleh ahli pengobatan, seperti: dokter atau tabib, manteri keehatan, bidan dan perawat.
Di samping itu ada satu cara pengobatan penyakit jasmani maupun rohani dengan cara dibacakan ayat – ayat atau do’a – do’a baik mengunakan bahasa arab atau lainnya, di mana kata – kata yang terdapat dalam bacaan – bacaan maupun doa – doa itu dapat diketahui maksud atau artinya serta tidak terdapat di dalamnya kesyirikan. Cara pengobatan seperti itu yang disebut rukyah.
Cara pengobatan dengan metode rukyah ini, tentu saja lebih tepat apa bila penyakit yang diderita pasien, disinyalir disebabkan oleh pengaruh sihir atau gangguan jin/ syaithan, yang dunia medis atau dokter belum dapat mendeteksi penyakit maupun obatnya. Meskipun tidak menutup kemungkinan rukyah ini juga dapat menyembuhkan penyakit jasmani biasa.

Apa Saja Dalil – Dalil Atau Alasan – Alasan Dibolehkannya Pengobatan Dengan Metode Rukyah?
  
Hadirin Jamaah Jumah Rohiemakumulloh!
Terdapat banyak keterangan baik dari Ayat Al – Quran, Hadits maupun Riwayat Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya yang membenarkan cara pengobatan dengan rukyah ini, antara lain sebagai berikut:
1.       Firman Alloh dalam QS. Al – Isra’ (17): 82
“Dan kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar (obat) dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian”

Sebagian ulama berpendapat yang dimaksudkan penawar (obat) pada ayat di atas adalah obat bagi penyakit ruhani, tetapi sebagian ulama berpendapat sebagai obat secara umum, baik penyakit ruhani maupun penyakit jasmani, sesuai keumuman ayat tersebut (Abdus Salam Bali I: xvi)..
1.       Diriwayatkan dari Aisyah ra. Nabi pernah masuk ke rumahnya, di mana ketika itu ia sedang mengobati dan merukyah seorang wanita, lalu Nabi bersabda: “Obatilah dengan Kitab Alloh” (Abdus Salam Bali I: xvi)..
2.       Diriwayatkan bahwa Abu Sa’id Al – Khudri ra. pernah merukyah seorang kepala suku tertentu dengan membacakan QS. Al – Fatihah, di akhir hadits itu Nabi bersabda kepadanya: “Bagaimana kamu tahu bahwa surah itu dapat sebagai obat” (H.Sh.R. Bukhari; Abdus Salam Bali I: xvii).
3.       Diriwayatkan bahwa para sahabat pernah menyatakan kepada Nabi, bahwa di masa jahiliyah mereka biasa mengobati orang yang sakit dengan bacaan – bacaan atau jampi – jampi, lalu Nabi bersabda: “Kemukakan bacaan jampi – jampi kalian itu padaku, tidak mengapa melakukan jampi – jampi itu, selama tidak terdapat kemusyrikan di dalamnya” (H.Sh.R. Muslim; Abdus Salam Bali I: xvii).

Bagaimana Ciri – Ciri Dukun atau Tukang Sihir Itu?

Berdasarkan dalil – dalil tentang cara dukun atau tukang sihir meminta bantuan kepada jin/ syaitan, dapat dikenali bahwa beberapa tanda pengobatan yang dilakukan oleh dukun/ tukang sihir dan diharamkan oleh agama, antara lain sebagai berikut:
1.       Bertanya kepada penderita tenatng namanya dan nama ibunya.
2.       Mengambil salah satu benda bekas pakaian penderita
3.       Kadang – kadang meminta binatang dengan syarat – syarat tertentu {misal ayam putih/ hitam mulus), untuk disembelih dengan tidak menyebut nama Alloh, kemudian mengoleskan darahnya pada bagian tubuh yang sakit, atau dilemparkannya atau dikubur binatang sembelihan tadi di tempat tertentu.
4.       Menulis jimat – jimat tertentu (mungkin untuk mengecoh ia tulis dengan tulisan arab, atau bahkan ia tulis ayat – ayat Al – Quran).
5.       Membaca mantra – mantra atau jimat – jimat yang tidak dapat dipahami maknanya.
6.       Memberi hijab (semacam kerudung), yang padanya terdapat segi empat yang di dalamnya bertuliskan beberapa huruf atau angka.
7.       Menyuruh penderita menghindari orang “uzlah” selama waktu tertentu di kamar gelap yang tidak terkena sinar matahari. (Orang awam menyebutnya “hijbah/ nyepi”.
8.       Kadang – kadang penderita diminta untuk tidak tersentuh air selama waktu tertentu (biasanya 40 hari).
9.       Memberikan benda – benda tertentu (kadang dibungkus kain putih) kepada penderita, untuk ditanam/ dikubur di tanah.
10.   Memberikan beberapa kertas (kemenyan) untuk dibakar agar berasap dengannya.
11.   Berkomat – kamit membaca mantra – mantra tertentu yang tidak bisa dipahami maksudnya.
12.   Kadang – kadang ia memberitahukan tentang nama, asal dan masalah yang akan ditanyakan (sebelum penderita/ orang yang datang menyampaikan sesuatu, demi untuk menunjukkan kesaktiannya).
13.   Menuliskan potongan huruf – huruf tertentu di kertas atau di piring dari daun tembikar berwarna putih, kemudian dilarutkan ke dalam air dan diminum penderita.
Nah apabila kita menemui salah satu atau beberapa dari ciri – ciri di atas, jelas orang yang melakukan pengobatan itu adalah dukun/ tukang sihir yang haram kita meminta tolong dengannya (Abdus Salam Bali: 59 – 60).
  
C. Penutup
Hadirin Jamaah Jumah Rohiemakumulloh,
Demikianlah khutbah siang ini mudah-mudahan kita menjadi lebih berhati - hati dalam berobat. Mudah-mudahan kita menjadi yakin bahwa obat yang kita minum atau cara pengobatan yang kita lakukan benar - benar halal atau dibenarkan menurut Islam, bukan obat atau cara pengobatan yang diharamkan apa lagi yang akan menyebabkan kita menjadi syirik karenanya. Amien...amien yaa Robbal 'Alamien.
Read More --►