Muhammad Subkhan (Aan)
Bekerja di Kementerian Agama
Laki-laki, 32 tahun

Cilacap, Indonesia

Kegagalan adalah awal dari suatu keberhasilan.
::
Start
Nayaka Marvellino Subkhan
Shutdown

Navbar3

Cari Blog Ini

Selasa, 09 Desember 2014

APAKAH KITA TERMASUK GOLONGAN UMAT ISLAM MENINGGALKAN AL – QURAN ?

KHUTBAH JUMAT“APAKAH KITA TERMASUK GOLONGAN UMAT ISLAM MENINGGALKAN AL – QURAN ?” Oleh: Dalyana, S.Pd., M.Pd.


Pendahuluan:
Hadirin Jamaah Jumah Rohiemakumulloh!

Puji dan syukur, marilah kita panjatkan ke hadirat Alloh SWT, yang telah melimpahkan berbagai nikmat, taufiq dan hidayah kepada kita sekalian, sehingga saat ini kita masih dapat berkumpul dan menunaikan ibadah jumah di Masjid yang mulia ini. Sholawat dan salam, semoga tercurah ke haribaan Nabi Muhammad SAW, ahli keluarga, para sahabat dan orang-orang yang mau mengikuti petunjuk beliau, hingga akhir jaman kelak.

Hadirin Jamaah Jumah Rohiemakumulloh!

Sebagaimana kita maklum, bahwa Al _ Quran itu diturunkan kepada kita Umat Islam menggunakan bahasa Arab. Oleh karenanya, kewajiban kita selaku umat Islam terhadap Al – Quran adalah, mempelajari cara membacanya, mempelajari cara menterjemahnya, mengamalkan dan mendakwahkan isi kandungannya.

Namun sayangnya, justru kebanyakan kita Umat Islam malah justru meninggalkan dan mengabaikannya. Hal ini sebagaimana pernah diadukan oleh Nabi Muhammad SAW kepada Alloh SWT, yang diabadikan dalam Al – Quran Surah Al – Furqon (25) ayat 30, yang berbunyi:
Dan Rasul telah bersabda (mengadukan hal umatnya kepada Alloh) dengan bersabda: "Ya Tuhanku, Sesungguhnya kaumku menjadikan Al Quran itu sebagai mahjuuro".

Apakah arti kata “mahjuuro” ?, dalam Tafsir Jalalain disebutkan bahwa kata “mahjuuro”, diartikan sebagai “sesuatu yang ditinggalkan atau diabaikan atau diacuhkan”. Dengan demikian ayat di atas mengandung pengertian bahwa, Nabi mengadukan halnya, bahwa Umat Islam ini, telah banyak yang meninggalkan atau mengabaikan atau mengacuhkan Al – Quran.

Masalahnya adalah:  Siapa sajakah yang termasuk golongan orang – orang yang meninggalkan Al – Quran itu?

Hadirin Jamaah Jumah Rohiemakumulloh!
Sesuai dengan kewajiban kita Umat Islam terhadap Al – Quran, sebagaimana saya sebutkan di awal khutbah ini, maka setidaknya terdapat 4 golongan, orang – orang yang termasuk meninggalkan/ mengabaikan/ mengacuhkan Al – Quran itu. Siapa sajakah mereka itu ?, Mereka itu adalah:
1)      Orang – orang yang tidak bisa membaca Al – Quran dan tidak mau mempelajari cara membaca Al – Quran. Sekalipun mereka tidak bisa membaca Al – Quran, tetapi jika masih mau mengaji membaca Al – Quran, tentu tidak termasuk di dalamnya.
2)      Orang – orang yang bisa membaca Al – Quran, tetapi tidak bisa mengartika/ menerjemahkan/ menafsirkannya dan tidak mau belajar bagaimana cara menterjemah dan menafsirkan ayat – ayat Al – Quran.
3)      Orang – orang yang bisa membaca, bisa mengartikan/ menafsirkan, tetapi mereka tidak mengamalkan isi kandungan Al – Quran.
4)      Orang – orang yang bisa membaca, bisa mengartikan/ menafsirkan dan mengamalkan isi kandungan Al - Quran, tetapi tidak sanggup untuk mendakwahkan isi kandungannya, setidaknya untuk kalangan keluarga mereka sendiri.

Hadirin Jamaah Jumah Rohiemakumulloh!

Dari uraian di atas, marilah kita menginstropeksi dan bertanya pada diri kita msing – masing, Apakah kita termasuk di dalam salah satu dari 4 golongan di atas? Kalau kita tidak termasuk di dalamnya, tentu kita bersyukur dan memang itu yang kita harapkan. Namun, kalau kita termasuk di dalamnya, bagaimana jalan keluarnya?

Hadirin Jamaah Jumah Rohiemakumulloh!
Kalau kebetulan selama ini kita masih termasuk salah satu dari golongan orang – orang yang telah mengabaikan/ mengacuhkan/ meninggalkan Al – Quran sebagaimana keterangan di atas, maka tiada jalan lain, kecuali kita harus segera beristighfar atau memohon ampun kepada Alloh SWT atas kelalaian kita selama ini. Selanjutnya marilah kita, baik anak – anak, para pemuda dan termasuk generasi tua, agar segera berlomba – lomba berusaha untuk keluar dari keempat golongan di atas sejak saat ini dan seterusnya ke depan, dengan cara – cara sebagai berikut:
1)      Bagi kita yang belum bisa membaca Al – Quran, harus segera belajar membaca, menterjemah, megamalkan dan mendakwahkan Al – Quran.
2)      Bagi kita yang baru bisa membaca tetapi belum bisa menterjemah, Al – Quran, harus segera belajar menterjemah, megamalkan dan mendakwahkan Al – Quran.
3)      Bagi kita yang sudah bisa membaca, bisa menterjemah, tetapi masih sering mengabaikan perintah dan melanggar larangan Al – Quran, harus segera bertobat dan berusaha untuk segera mengamalkan dan mendakwahkan Al – Quran.
4)      Bagi kita yang sudah bisa membaca, menterjemah dan mengamalkan Al – Quran, harus segera belajar bagaimana mendakwahkan Al – Quran kepada keluarga dan masyarakat di lingkungan kita masing – masing.

Jangan sampai seperti yang terjadi saat ini, kita Umat Islam di mana – mana justru miskin dan tertinggal dalam berbagai bidang kehidupan dari umat lain. Bahkan tidak sedikit saudara – saudara kita Umat Islam yang kini malah ditindas dan dijajah oleh Umat lain, seperti di Palestina, Philipina Selatan, Afganistan, Iraq dll. Itu semua tiada lain penyebabnya, karena kebanyakan kita Umat Islam banyak yang meninggalkan Al – Quran, sementara umat lain justru mengamalkan ayat – ayat Al – Quran, tetapi untuk kepentingan mengalahkan dan menindas Umat Islam.

Janganlah sampai kita punya pandangan bahwa belajar Al – Quran itu sulit dan perlu waktu yang lama. Sebab kini telah ditemukan berbagai metode atau cara cepat untuk belajar membaca dan menterjemah Al – Quran. Hal ini semakin membuktikan kebenaran janji atau jaminan Alloh SWT, bahwa belajar membaca dan menterjemah Al – Quran itu akan dimudahkan, asalkan kita punya kemauan. Hal ini ditegaskan oleh Alloh dalam QS. . Al – Qomar (54) ayat ke - 17, 22, 32 dan 40.

“Dan sesungguhnya benar - benar telah kami mudahkan Al-Quran itu untuk pelajaran (peringatan), Maka Adakah orang yang mau mengambil pelajaran (mau mempelajari)?”

Insyaa Alloh, kalau kita Umat Islam tidak ada lagi banyak yang meninggalkan Al – Quran, maka kita akan menjadi umat yang maju, uamat yang jaya, umat yang tidak lagi tertinggal, tertindas dan terjajah oleh Umat/ bangsa lain. Bahkan kita akan bahagia dan sejahtera di dunia ini maupun di akhirat kelak. Aamien, yaa Robbal ‘Aalaien.

0 komentar: