Muhammad Subkhan (Aan)
Bekerja di Kementerian Agama
Laki-laki, 32 tahun

Cilacap, Indonesia

Kegagalan adalah awal dari suatu keberhasilan.
::
Start
Nayaka Marvellino Subkhan
Shutdown

Navbar3

Cari Blog Ini

Selasa, 09 Desember 2014

MUDAHNYA BELAJAR AL – QURAN

KHUTBAH JUMAT “MUDAHNYA BELAJAR AL – QURAN” Oleh: Dalyana, S.Pd., M.Pd.

A. Pembukaan

Hadirin Jamaah Jumah rohiemakumulloh.
Sebagaimana kita maklum, bahwa fungsi Al – Quran bagi manusia di antaranya adalah sebagai Bacaan dan sebagai Petunjuk, agar kehidupan manusia selamat dan sejahtera di dunia, maupun di akherat.
Mengenai fungsi Al – Quran sebagai bahan bacaan, mungkin kita tidak perlu khawatir, karena dengan ditemukanna Metode Qiroati, Metode Iqra’ dan Metode Cara Cepat Belajar Membaca Al = Quran lainnya, maka kalau dulu kita yang tua – tua untuk belajar membaca Al – Quran itu perlu waktu bertahun – tahun, maka kini Alhamdulillah, anak – anak dan cucu – cucu kita yang masih usia TK/ SD/ MI telah lancar membaca Al – Quran. Sehingga tidak mengherankan, bila saat ini hampir 90 % lebih umat Islam telah pandai membaca Al – Quran.
Namun hadirin, tentang fungsi Al – Quran sebagai petunjuk, terasa masih sangat memprihatinkan. Kenapa demikian, karena kita maklum, bahwa Al – Quran diturunkan dalam bahasa Arab, sementara hampir 90 % umat Islam bukan Bangsa Arab dan tidak pandai bahasa Arab. Sehingga, bagaimana kita kita bisa menggunakan Al – Quran yang berbahasa Arab itu sebagai petunjuk dengan baik, manakala apa yang kita baca kita tidak paham apa arti dan maksudnya.
Ibaratnya, kalau kita sedang naik kendaraan, tiba – tiba di persimpangan jalan ada lampu tanda lalu lintas merah menyala. Kalau kita tahu, bahwa lampu merah itu artinya kita harus berhenti, tentu kita akan berhenti, sehingga terhindarlah kita dari tilang Polisi atau kemungkinan celaka. Namun bagaimana kalau kita tidak tahu apa arti tanda lampu merah yang menyala itu? Mungkin kita akan jalan terus, sehingga kemungkinan, masih mending kalau Cuma kena tilang Polisi! Tapi kalau celaka, siapa yang salah? Tentu kita sendiri, kenapa tidak mau mencari tahu apa artu tanda – tanda petunjuk lampu lalu lintas.
B. Isi Khutbah 
Hadirin Jamaah Jumah rohiemakumulloh
Mengingat pentingnya belajar terjemah Al – Quran ini, maka melualui khutbah kali ini, kami mencoba menunjukkan betapa mudahnya belajar Terjemah Al – Quran. Dengan harapan mudah – mudahan, kalau saya tahu bahwa di Masjid ini sejak beberapa bulan yang lalu telah dimulai adanya kelompok bapak – bapak yang belajar terjemah Al – Quran, akan menyusul kelompok ibu – ibu, kelompok remaja,  kelompok TPA. Bahkan harapan kami akan tumbuh subur kelompok – kelompok belajar terjemah Al – quran itu di Masjid – Masjid dan di Langgar – Langgar/ Musholla lain, sebagaimana tumbuhnya TKA dan TPA.
Hadirin Jamaah Jumah rohiemakumulloh
Tentang mudahnya belajar terjemah Al – Quran ini, kami sebutkan beberapa alasan sebagai berikut.
1.       Di Jakarta telah dikembangkan dan diujicobakan di berbagai Masjid dan Musholla, bahkan di kantor – kantor suatu Metode/ Cara Cepat Belajar Terjemah Al – Quran 40 Jam, sebagaimana telah pula dilaksanakan di Masjid ini. Dengan metode itu, Alhamdulillah, anak – anak usia SD kelas V ke atas,  Bapak – Bapak dan Ibu – Ibu Beberapa Jamaah Pengajian di Masjid, Langgar/ Musholla di berbagai wilayah di Indonesia, , ternyata setelah melalui penyajian materi dan latihan secara intensif sesuai dengan waktu yang disediakan ( 40 jam/ 20 kali pertemuan) mereka telah mampu menterjemah Al-Quran kata demi kata (secara lafdziyah) bterutama pada Juz I, sesuai dengan isi Materi Pada Buku ini maupun pada ayat – ayat lainnya, meskipun masih taraf pemula (belum pada taraf mahir).
Alloh SWT telah menjamin bahwa akan diberikan kemudahan bagi orang – orang yang mau belajar Al-Quran, baik belajar membaca maupun menterjemahkan Al-Quran, sebagaimana Alloh berfirman dalam QS. Al – Qomar (54) ayat ke - 17, 22, 32 dan 40.
“Dan sesungguhnya benar - benar telah kami mudahkan Al-Quran itu untuk pelajaran (peringatan), Maka Adakah orang yang mau mengambil pelajaran (mau mempelajari)?”
Penjelasan: Ayat tersebut disebutkan oleh Alloh dalam surah yang sama sampai 4 kali, ini di samping menunjukkan pentingnya ayat ini juga menunjukkan agar kita benar-benar memperhatikan bahwa Alloh telah memudahkan bagi orang – orang yang mau mempelajari Al – Quran, baik membaca maupun menterjemahkan Al-Quran. Ingat syaratnya hanya mau/ punya kemauan tidak harus mampu atau pintar.  Ini terbukti telah ditemukannya berbagai metode atau cara cepat belajar membaca Al – Quran, seperti Metode Iqra’, Qiro’ati dll. termasuk cara cepat belajar menterjemah Al – Quran sepereti yang dikembangkan di Jakarta, maupun seperti yang Penulis lakukan selama ini.
1.       Di dalam Al – Quran yang terdiri dari 30 Juz itu kurang lebih terdiri atas 110.000 suku kata, di mana 79 % terdiri atas suku kata yang diulang – ulang. Misalnya: ttûïÏ%©!$#
yang artinya: orang- orang yang (ini diulang sebanyak 810 kali) ,  “         dan         “ artinya: mereka diulang di juz I diulang 97 kali, di juz II diulang 66 kali, di juz III diulang 79 kali, di juz IV diulang 120 kali, di juz V diulang 114 kali, di juz VI diulang 135 kali dan seterusnya. Kata “                        “ yang artinya juga mereka diulang 205 kali dan kata “                        “ artinya Alloh  diulang 2.698 kali dan masih banyak kata – kata lain yang juga diulang – ulang di dalam Al – Quran.
2.       Karena banyaknya kata – kata dalam Al- Quran yang diualg – ulang itulah, maka untuk  belajar Terjemah Al – Quran jangan melihat tebalnya Al – Quran, tetapi untuk bisa menterjemah Al – Quran cukup menguasai terjemah dari kata – kata yang terdapat dalam QS.Al – Fatihah dan QS. Al – Baqarah, terutama pada Juz I  yang terdiri atas 3.624 suku kata yang dibagi dalam 20 kali pertemuan, Insyaa Alloh dengan berbekal kemauan yang keras dan latihan yang intensif, kita akan mampu menterjemah Al – Quran yang terdiri dari 30 Juz itu, kata demi kata atau secara lafdziyah.
Hadirin Jamaah Jumah rohiemakumulloh
Mungkin timbul pertanyaan atau keragu – raguan, apakah bisa belajar terjemah Al – Quran tanpa harus mempelajari/ menguasai Ilmu Nahwu, Shorof dan Balaghoh?  Pertanyaan atau keraguan itu kami jawab sebagai berikut: memang idialnya begitu, namun mengingat untuk mempelajari Ilmu Nahwu, Shorof dan Balaghoh itu perlu waktu yang relatif lama, maka kalau mau belajar terjemah Al – Quran harus menunggu menguasai ilmu – ilmu itu, kapan belajar terjemahnya.
Oleh karena itu ternyata memang pada tahap awal telah terbukti bisa saja belajar terjemah Al-Quran, tanpa harus belajar Ilmu Nahwu, Shorof dan Balaghoh terlebih dahulu. Namun tentu saja akan lebih bagus apa bila belajar terjemah Al – Quran itu dibarengi dengan belajar Ilmu Nahwu, Shorof dan Balaghoh.
C. Penutup
Hadirin Jamaah Jumah rohiemakumulloh
Demikianlah apa yang dapat kami sampaikan, mudah – mudahan, sesuai dengan harapan, akan dapat menambah motivasi atau semangat bagi bapak – bapak atau saudara – saudara yang telah mengikuti belajar terjemah Al – Quran di Masjid ini maupun di tempat lain, serta akan mendorong Bapak – bapak, ibu – ibu, para remaja dan anak – anak yang belum mau belajar, akan segera menyusul untuk belajar. Ingat, tidak ada kata terlambat untuk belajar dan masih lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali. Harapan selanjutnya, mudah – mudahan, akan tumbuh subur kelompok – kelompok pengajian terjemah Al – Quran ini di berbagai Masjid dan Musholla, sebagaimana tumbuh suburnya TKA dan TPA selama ini.
Dengan demikian, dengan semakin banyaknya umat Islam yang paham terjemah Al – Quran, akan semakin baik pula pemahaman dan pengamalan Umat Islam terhadap Al – Quran, sehingga tidak tumbuh subur lagi aliran – aliran sesat di kalangan Umat Islam.
Akhirnya, akan selamtalah kehidupan kita umat Islam, baik di dunia maupun di akhirat kelak. Aamien yaa Robbal ‘Aalamien.
Sebagaimana Nabi Muhammad SAW bersabda: “Telah aku tinggalkan kepadamu sekalian dua perkara, di mana jika kamu sekalian berpegang teguh pada keduanya, maka tidaklah kamu sekalian akan tersesat (selamtlah) untuk selama – lamanaya, yaitu: “Kuta Alloh (Al – Quran) dan Sunnah Rosul (Hadits)”    (Al – Hadits).

0 komentar: